Berstatus zona merah, dengan garis polisi, tidak sembarangan orang dapat keluar masuk RS ini. Selain pasien, seluruh tenaga medis dan keamanan pun wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap.
Mengingat begitu berbahayanya wilayah RS ini, maka aktivitas didalamnya pun harus menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat. Longgar sedikit bisa berakibat fatal. Tenaga medis dan kemanan yang bertugas di sana pun wajib mengisolasi diri.
Namun sebuah video yang beredar memperlihatkan acara dangdutan di Wisma Atlet sungguh membuat kita tak habis pikir. Tempat yang seharusnya secara ketat menerapkan social distancing dan protokol pencegahan Covid-19 malah menjadi tempat kumpul, kerumunan dan ada dangdutan. Apa mereka tidak takut?
Acara yang dimaksudkan sebagai acara perpisahan karena beberapa tenaga medis yang bertugas di RS Wisma Atlet mendapat penugasan di tempat yang baru, ternyata diselingi dengan acara dangdutan untuk sekedar menghibur tenaga medis yang sudah mengalami kejenuhan.
Menghibur? Haruskah dengan kegiatan yang berbahaya? Bukankah dengan acara dangdutan seperti itu dapat meningkatkan resiko tertular dan saling menularkan virus Corona?
Atau mungkin saja bermain dengan bahaya sudah menjadi hiburan di sana karena setiap hari berhadapan dengan bahaya. Lalu, jika itu sudah menjadi hiburan, kenapa masih butuh hiburan?
Acara perpisahan itu sendiri pun, menurut saya, tidaklah terlalu esensial di masa seperti ini. Mengingat kita semua perlu menjaga agar penularan Covid-19 ini dapat segera dikendalikan. Termasuk menahan diri untuk membuat hajatan yang berpotensi menjadi ajang penularan Covid-19, terlebih lagi dilaksanakan di RS Wisma Atlet, di mana virus ini dipastikan berada.
Ada banyak cara untuk mendapatkan hiburan, tidak harus dengan dangdutan. Atau jika ingin dangdutan, boleh kan secara virtual. Mengapa acara ini tidak dibuat secara virtual saja? Atau dangdutan sendiri di rumah, lebih aman. Yang penting kan dangdutan.
Konser Dangdut Rhoma Irama
Hampir sama dengan dangdutan Wisma Atlet, acara konser dangdut Rhoma Irama yang dilaksanakan dalam rangka hajatan khitanan warga pun tak kalah membuat kaget. Lagi-lagi hajatan di masa pandemi. Di mana setiap orang diminta untuk benar-benar social distancing.
New Normal sepertinya dianggap sebagai pernyataan bahwa sudah boleh kembali ke aktivitas seperti sebelum virus ini mengancam. Meski sudah dilarang, hajatan dan konser tetap dilaksanakan.