Mohon tunggu...
Sarianto Togatorop
Sarianto Togatorop Mohon Tunggu... Guru - Pengajar yang menyukai kebebasan

Seseorang yang tak tahu kalau dia ada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Saya Masih Indonesia Jika Tidak Hafal Pancasila?

1 Juni 2020   05:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   05:04 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seandainya seorang bayi yang baru lahir, dibesarkan dari keluarga yang berbeda budaya dengan kedua orang tuanya, 12 tahun akan menjadi masa yang cukup untuk membentuk karakternya menyerupai kebudayaan tempat dia dibesarkan.

Bagaimana Pancasila telah membentuk karakter dan budaya perilaku kita setelah 12 tahun kita mempelajarinya? Atau lihatlah ke sekitar kita, dapatkah kita melihat Pancasila benar-benar sebagai karakter warga negara Indonesia?

Kebanyakan kita mungkin tahu, hafal Pancasila, tapi kita mungkin belum berperilaku Pancasila. Pancasila masih menjadi pengetahuan, ingatan, hafalan buat kita, belum menjadi karakter yang secara alami terbentuk akibat cara hidup kita yang Pancasila. 

Jika kita mulai menjadikan Pancasila sebagai cara hidup kita, benar-benar menjadikan Pancasila sebagai sifat alami warga negara Indonesia maka Pancasila akan benar-benar menjadi bagian kehidupan di Indonesia.

Saya Indonesia, Saya Pancasila

Negara kita adalah negara dengan dasar Pancasila. Pancasila menjadi dasar negara ini mengelola pemerintahan. Dengan kata lain, Pancasila menjadi cara hidup negara Indonesia. 

Jika Pancasila adalah cara hidup negara Indonesia, apakah Pancasila juga adalah cara hidup rakyatnya? Apakah semua aspek dalam kehidupan rakyatnya juga didasarkan pada Pancasila?

Sudah sepantasnya kita setiap penduduk Indonesia memegang teguh Pancasila sebagai cara kita hidup. Setiap kita menjadi perwujudan Pancasila. Tidak lagi menjadikan Pancasila sebatas hafalan, hanya ada dalam ingatan. Tetapi harus ada secara nyata dalam setiap tindakan kita. Sudah sepantasnya saya, kamu, siapa pun kita menjadi Pancasila yang sesungguhnya.

Akhirnya, mari berlomba bukan untuk sekedar menghapal Pancasila, tapi berlomba menjadikannya cara hidup kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun