Wajahnya bersinar. Nampak bahagia. Aku masukkan jaket ke dalam jok motor. Kemudian pamit. Sepanjang perjalanan menuju rumah. terngiang-ngiang cerita ibu penjahit jalanan yang sudah memberiku nasehat kehidupan. Hidup ini pilihan. Kita memilih jalan hidup kita. Kita yang paling tahu arah hidup kita. Kebutuhankita. Keinginan kita. Selanjutnya serahkan pada semesta. Biar semesta meneruskan pada sang ilahi mana arah terbaik. Itulah pilihan hidupku. Menjalani dengan yang aku mau. Â Just it.
Tiba-tiba di perempatan jalan. Aku melihat seorang pemulung sedang mengail sesuatu dari bak sampah. Apakah aku harus menikahi pemulung itu? Â Seperti nasehat ibu penjahit? Kalau ketemu laki-laki di jalan, nikahi saja! Buseetttttttt!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H