Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Bukan Pelakor

30 Oktober 2017   10:05 Diperbarui: 30 Oktober 2017   10:18 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pulanglah Mas! Anak istrimu menunggu. Yang kuharapkan sekarang hanya kepastian statusku saja. Ceraikan aku! Dan bahagialah dengan anak istrimu!"

Najwa melangkah ke arah pintu dan berdiri mempersilahkan Haris pergi. Haris melangkah dengan gontai, otaknya dijejali penyesalan dan kekuatiran apa yang akan dihadapinya nanti di rumah Sinta istri keduanya.

Najwa menutup pintu dengan cepat begitu Haris sampai di luar pintu. Tubuhnya merosot ke bawah, dia terduduk di lantai seakan tak ada tenaga lagi untuk bangkit.

"Saya bukan pelakor!" bisik Najwa lirih.

#poeds 190817

Tulisan ini juga di publish di www.penatajam.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun