"Pulanglah Mas! Anak istrimu menunggu. Yang kuharapkan sekarang hanya kepastian statusku saja. Ceraikan aku! Dan bahagialah dengan anak istrimu!"
Najwa melangkah ke arah pintu dan berdiri mempersilahkan Haris pergi. Haris melangkah dengan gontai, otaknya dijejali penyesalan dan kekuatiran apa yang akan dihadapinya nanti di rumah Sinta istri keduanya.
Najwa menutup pintu dengan cepat begitu Haris sampai di luar pintu. Tubuhnya merosot ke bawah, dia terduduk di lantai seakan tak ada tenaga lagi untuk bangkit.
"Saya bukan pelakor!" bisik Najwa lirih.
#poeds 190817
Tulisan ini juga di publish di www.penatajam.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H