Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[SBB] Bayang Bi

15 Oktober 2016   10:31 Diperbarui: 15 Oktober 2016   10:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan yang turun deras seusai pemakamanlah yang menyelamatkanku. Aku menangis tanpa seorangpun tahu, aku berduka tanpa seorang sadar akan keberadaanku. Dan aku terus berduka meski enam belas tahun sudah berlalu. Setiap hujan datang aku mencumbui kenangan bersama Bi. Persahabatan kami murni, tanpa dinodai asmara. 

***

"Dhe, kamu masih di situ kan?" suara Dona di telepon menyadarkanku. " Tolonglah Dhe! Aku sudah mencari terapis kemana-mana dan namamu yang selalu disodorkan kepadaku. Hilda anakku didiagnosa streotypic self injury karena kecanduan meth. Dan mereka merekomendasikankamu sebagai konselor dan terapis. Kamu bisa kan Dhe? Demi persahabatan kita di masa lalu!"

 

Persahabatan? Ku pejamkan mata yang tiba-tiba memerih. " Ya Don! Nanti aku jadwalkan, minggu depan kita bertemu di Center saja ya!" jawabku mengakhiri percakapan kami. Kuletakkan telepon di sandarannya, kulayangkan pandangaku ke arah jendela. Hari ini hujan cukup deras, suara tetesannya bergemuruh, sama seperti perasaanku saat ini. Profesiku yang mempertemukanku dengan masa lalu, semoga aku bisa memaafkan walaupun mustahil melupakan yang pernah terjadi.

 

#poeds 151016

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun