Alhasil pada tahun 1895, film pertama muncul dan dikomersialkan dengan judul Arrival of a Train (1895). Film itu menggambarkan sebuah kedatangan kereta di Perancis.Â
Film itu juga mendapat gelar Guiness Records sebagai film pertama. Lumiere bersaudara akhirnya melakukan tour untuk membuat bioskop dan mereka mampu menciptakan film pendek sekitar 1400 film.Â
Pada tahun 1900 hingga 1930, film bisu hitam putih sangat terkenal saat itu. Charlie Chaplin (1889-1977) yang awalnya merupakan pemain theatre mempunyai predikat aktor terbaik pada awal terbentuknya film.Â
Pada tahun itu, film belum bisa mengeluarkan suara. Sehingga para aktor menggunakan berbagai gestur untuk membuat para penonton mengerti akan jalan cerita.Â
Pada rentan waktu 1930 hingga 1950, industri film sangat berkembang pesat. Sistem pewarnaan pada gambar dan memasukan suara melalui tape rekorder.
Namun pada era tersebut, film dokumenter jauh lebih tenar dibanding film lain. Hal ini karena pengaruh politik negara barat dalam menyebarkan paham ideologi.Â
Tahun 1960 hingga sekarang, industri film makin gencar dan tidak terfokus hanya satu genre. Ditambah perkembangan teknologi yang saat itu masih berjenis analog, sekarang mampu bersifat digital yang mempunyai ketahanan yang cukup lama.
Di Indonesia, perkembangan film termasuk lambat. Industri film Indonesia sendiri diciptakan oleh Usmar Ismail dengan nama Perusahaan Film Nasional Indonesia atau PERFINI pada 30 Maret 1950.
Pada masa Orde Lama, film soal propaganda lebih sering ditayangkan. Karena saat itu Indonesia baru merdeka. Pada tahun 1970-an, film Indonesia lebih banyak menceritakan urban legend dan cerita kerajaan.Â
Perfilman Indonesia sempat mengalami penurunan pada tahun 1990. Penurunan tersebut dikarenakan buruknya korporasi film dalam manajemen dan saat itu Indonesia mengalami krisis moneter. Setelah krisis moneter, industri film mulai bangkit dan hingga sekarang.Â