Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Komedi: Tertawalah Sebelum Dilarang

4 September 2021   11:16 Diperbarui: 5 September 2021   14:57 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Instagram @pandji.pragiwaksono

Mungkin orang-tua kita pasti tahu istilah tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Bagi banyak orang, kalimat tersebut hanya sebatas slogan dari group komedian WARKOP DKI

Namun bagi penulis, kalimat tersebut punya makna yang cukup dalam. Bagaimana tidak? Beberapa tahun kebelakang, komedi semakin buruk citranya. 

Hal inilah yang menjadi konsen bagi penulis. Ketersinggungan kerap menjadi perbincangan banyak orang. Seperti yang dialami Pandji Pragiwaksono dengan kasus kucing dan beberapa komedian yang terlibat kasus. 

Namun sebelum kita masuk dalam ranah tersebut, kita flashback komedi-komedi yang sempat berjaya di masanya. 

Gambar diambil dari Instagram @indrowarkop_asli
Gambar diambil dari Instagram @indrowarkop_asli

WARKOP DKI salah satu group komedi yang berjaya pada awal tahun 1980-an. Personil utama group tersebut yaitu Wahjoe Sardono (Dono), Kasino Hadiwibowo (Kasino), dan Indrodjojo Kusumonegoro (Indro). 

Group mereka melakukan pertunjukan komedi parodi dengan konsep satire. Pengambilan konsep tersebut sebagai sebuah kritik sosial dengan cara komedi. Gaya komedi mereka sangat banyak disukai orang banyak saat itu. 

Hal itulah mereka mampu bertahan selamat dua dekade. Namun karena gaya komedi mereka sering bersinggungan dengan aparatur negara. Ya pasti kita sudah tahu betapa kerasnya era pemerintahan Soeharto. 

pada era 2000-an, komedi sendiri mulai bergeser dalam konsep kemasannya. Sinetron komedi atau yang bisa disebut SitKom mulai banyak digemari orang karena punya alur cerita yang menyegarkan. 

SitKom Bajaj Bajuri salah satu pelopornya. SitKom sendiri bertemakan kehidupan sosial disuatu daerah dengan plot twist yang cukup digemari. 

Dari munculnya SitKom Bajaj Bajuri, banyak SitKom mulai bermunculan. Sebagai contoh Tuyul & Mbak Yul, Suami-suami Takut istri, dan masih banyak lagi. Komedi dengan genre ini juga masih bertahan sampai sekarang.

Pada tahun 2010 sampai sekarang, Stand Up Comedy menjadi hits. Komedi ini sifatnya monolog dan roasting. Roasting sendiri bisa diartikan sebagai sebuah ejekan, namun kita harus membanggakan sesuatu diwaktu yang sama. Istilahnya tarik ulur.

Gambar diambil dari Instagram @pandji.pragiwaksono
Gambar diambil dari Instagram @pandji.pragiwaksono

Banyak komedian yang besar dari Stand Up Comedy. Sebagai contoh Pandji Pragiwaksono yang sering membahas isu-isu SARA, Boris Bokir yang sering membahas kehidupan orang Batak, dan banyak lagi. 

Dari komedi-komedi tersebut, kita dapat sesuatu hal yang menarik. Bagi penulis, menjadi komedian adalah sesuatu hal yang sulit. 

Bagaimana tidak? Komedian harus berpikir agar pendengar bisa tertawa. Berbeda dengan musik. Musik jika didengarkan terus menerus masih tetap banyak disukai. Sedangkan komedi hanya mengandalkan sebuah moment agar bisa terdengar lucu. 

Namun beberapa dari mereka juga mengalami kasus-kasus yang mungkin sebagian orang menganggap itu receh. Bahkan sampai berhadapan dengan hukum. 

Ada faktor-faktor tertentu dalam kasus mereka. Yaitu tersinggung. Dari kata itu, komedi yang bertujuan untuk membuat orang lain tertawa justru berhadapan dengan hukum. 

Kita ambil contoh kasus Pandji Pragiwaksono. Ia sering membahas isu-isu SARA, anarkisme, dan beberapa hal sarkasme. Namun Ia justru dilaporkan ke pihak berwenang dengan kasus kucing. 

Menurut penulis dan mungkin beberapa orang, ini merupakan kasus aneh. Tapi bagi pecinta hewan, hal itu merupakan kekerasan. 

Mungkin kita sering mendengar kalimat seperti "ih!! Kamu koq baperan sih?  Tadi kan bercanda dong". 

Bahkan ada yang sudah mewajarkan hal itu. Kita sering menganggap hal itu sepele. Namun yang tidak kita sadari adalah cara berpikir, perilaku, serta emosional orang itu berbeda. 

Penulis sendiri punya beberapa sahabat yang biasanya percakapan mengandung kalimat eksplisit. Hal itu terjadi karena penulis sendiri dan beberapa sahabat penulis tahu apa yang membuat mereka marah dan mereka tahu apa yang membuat penulis murka.

Berarti yang perlu digaris bawahi yaitu tersinggung. Tersinggung sendiri melalui sudut pandang penulis sebuah respon kita terhadap sesuatu. Itu juga berlaku disaat kita mentertawakan sesuatu. 

Justru yang menjadi permasalahannya efek dari respon tersebut. Ada orang yang tidak terlalu mempermasalahkan apa yang kita lakukan terhadap orang lain. Tetapi ada yang justru memberi serangan balik. 

Itulah yang terjadi dari mereka. Ketika para komedian melontarkan suatu hal, respon setiap orang berbeda. Walaupun sifatnya komedi, tersinggung akan tetap ada. 

Pada kasus Ridwan Remin, komedian Indro Warkop pernah berkata berkomedi ataupun roasting sah-sah saja dengan catatan bisa mendapatkan izin dari pihak terkait. Penulis pun setuju dengan kalimat beliau.

Bagi penulis, itulah arti kebebasan berpendapat. Namun kebebasan berpendapat tersebut menjadi Senjata makan tuan.  Banyak kasus yang dikarenakan penyalahgunaan kebebasan tersebut. 

Setiap orang punya ranah hidup yang berbeda. Privasi digaungkan dimasa-masa sekarang karena faktor teknologi yang semakin maju. Orang semakin mudah untuk mengatakan sesuatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun