Hawa dingin sama sekali tak menyurutkan niatnya. Tubuhnya justru terasa gerah saking ia semangat mengayuh sepeda.Â
Bajunya basah oleh keringat dan bercampur cipratan air saat roda sepedanya melewati genangan.
Pemuda itu tak ingin kehilangan momen. Sepi dan memang sedang tersedia sesuatu yang ia cari.
Pemuda berkulit gelap itu menghentikan kayuhannya ketika sampai di rumah yang ia tuju. Sepeda tuanya ia parkirkan di rumpun pohon pisang di pojokan rumah.Â
Dia mendekati sebuah rumah, dari bagian belakang. Sengaja ia lakukan karena takut aksinya malam ini ketahuan.
Berjalan pelan, pemuda itu sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Alas kakinya sengaja dilepas. Takut menimbulkan suara kecipak basah. Lalu, dia berhenti di bawah tali jemuran.Â
Dalam suasana minim cahaya, matanya jeli memandangi satu per satu baju yang tergantung di tali tambang. Memilah dan memilih agar tak salah sasaran.Â
Pandangannya kemudian berhenti pada sebuah kain kecil berbentuk segitiga. Pemuda itu membuka penjepit lalu mengambilnya. Dia remas kain itu, lalu dibawa ke depan hidungnya. Dia menghirup dalam, menikmati aromanya. Detik itu pula, bibirnya menyeringai lebar.Â
Bersambung ....
Cerita ini sudah tamat di aplikasi KBM App. Totalnya ada 35 bab.
Judul: Jangan Biarkan Jemuran di Luar