Mohon tunggu...
Athea Sarastiani
Athea Sarastiani Mohon Tunggu... Polisi - Pekerja

pemerhati masalah ekonomi, sosial , budaya dan Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Money

Menciptakan Inovasi Layanan dan Nilai Pelanggan pada Destinasi Wisata Perkampungan Batik Trusmi, Cirebon Jawa Barat

5 Januari 2021   13:00 Diperbarui: 5 Januari 2021   13:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Athea Sarastiani 1 , Totok Sugiharto 2

1.Mahasiswa Program Doktor  Ilmu Ekonomi , Konsentrasi Manajemen Jasa, Universitas Trisakti, Jakarta , Indonesia.
2.Dosen Tamu Program Doktor Ilmu Ekonomi,Konsentrasi Manajemen Jasa, Universitas Trisakti, Jakarta , Indonesia

Pendahuluan
Kampung Batik Trusmi, adalah pusat industri batik tradisional di kecamatan Plered, kabupaten Cirebon-Jawa Barat, sekaligus sebagai destinasi wisata sejarah. Pengrajin batik didaerah tersebut  telah berhasil menciptakan ikon batik dalam koleksi batik nasional, yang dikenal sebagai Batik Pesisir.

Saat ini, primadona perekonomian warga di kampung plered dilanda sepi pengunjung dan keluhan lainnya hingga tidak maksimalnya jumlah wisatawan yang berniat membeli hasil kerajinan batik ini. 

Beberapa pemangku kepentingan mengaku kondisi pasar yang sudah berusia tujuh tahun, tumbuh belum sesuai harapan. Keluhan juga datang dari pedagang, terutama karena minimnya kinerja bisnis yang masih dibawah harapan para pelaku bisnis batik dikawasan ini. 

Pasar Trusmi sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, banyak dikunjungi oleh pembeli dari kota-kota besar. Namun sejak diberlakukan nya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar , kampung pengrajin batik ini menjadi senyap pembeli, akibat nya penjualan menurun tajam .

Tantangan Dimasa Depan
Melihat kondisi pengrajin batik ikon nasional ditengah pandemi yang masih berjalan,  beberapa pemikiran untuk mengeksplorasi kreatifitas dan inovasi pada destinasi wisata Kampung Batik Trusmi menjadi suatu hal yang menarik untuk dikembangkan. 

Kita tahu bahwa pelanggan memainkan peran yang sangat penting dalam proses bagaimana para pengrajin mampu menciptakan layanan yang unik dan berkesan, serta dapat memberikan nilai tambah yang bermanfaat dan dapat menghasilkan, sebuah kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Menciptakan nilai pelanggan memiliki pengertian  yang sangat positif bagi pelanggan dalam sebuah industri wisata. Pengalaman pelanggan ( Customer experience) dapat dihasilkan dari adanya interaksi pribadi dan partisipasi pelanggan yang ikut terlibat dalam mempromosikan sebuah layanan yang inovatif.

Langkah ini merupakan inovasi penting bagi keberhasilan  para pengrajin untuk tetap bertahan di pasar bisnis batik, dimana inovasi yang memainkan peran dan kemampuan perusahaan mengembangkan ide-ide kreatif dalam meningkatkan  layanan yang bertujuan meningkatkan omset penjualan. 

Inovasi yang tiada henti akan  dirasakan oleh perusahaan sebagai sinyal positif yang diberikan kepada pelanggan, bahwa perusahaan harus selalu kreatif dan progresif. Oleh karena itu, eksplorasi akan inovasi dan menciptakan nilai pelanggan tentu sangat diperlukan untuk menjadikan sebuah hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun