GIZI SEIMBANG UNTUK BALITA
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari--hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Â (Sumber : Panduan Gizi Seimbang Departemen Kesehatan, 2014)
Jumlah gizi harus sesuai dengan kebutuhan tubuh artinya  jumlah asupan sama dengan jumlah energi yang dikeluarkan sehingga tidak kurang atau tidak berlebih.
Karena jika gizi yang masuk kurang bisa mengakibatkan stunting (tubuh pendek), dan jika kelebihan menyebabkan obesitas (kegemukan).
Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc (Nutr & Diet) menjelaskan bahwa balita membutuhkan Mikronutrien yakni zat gizi (nutrient) yang diperlukan oleh tubuh manusia selama hidupnya dalam jumlah kecil untuk melakukan aktivitas fisik.
Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral yang tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi dapat diperoleh dari makanan. Kurang mikronutrien dapat mengakibatkan anak anemia karena kekurangan zat besi; letih, lemah, lesu; karena kekurangan zinc; mata berawan karena kekurangan vitamin A; dan penyakit gondok karena kekurangan yodium.
Yuk, Mengenal 4 Pilar Gizi Seimbang
1. Mengonsumsi makanan beragam
Pada intinya, tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan. Contohnya nih, nasi merupakan sumber utama kalori, tetapi miskin vitamin dan mineral. Sayuran dan buah-buahan pada umumnya kaya akan vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin kalori dan protein.
Jadi yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlahyang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.
Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc (Nutr & Diet) memperkenalkan konsep "Isi PiringKu".Dalam satu kali sajian makan untuk anak sebaiknya terdiri atas piring buah dan sayur, piring (1/3 Lauk Pauk dan 2/3 Makanan Pokok).
2. Membiasakan perilaku hidup bersih