RTC
by: Adi Pujakesuma
Sejak awal bersua aku s'lalu berhasil memancing buliran air matamu...
Entahlah, bersalahku bermetamorfosis menjadi angan diliputi salah merengkuh tangga waktu ilusi....
Perasaan itu msaih ada meski kita tak mungkin menyatu
Terjajah menuntun impian tentang dirimu berliput kalut
Inikah, kota dimana kurenggut tubuh mulusmu, ditempat pertama kali tertambat kesedihan.....
Jika aku datang akankah lentera ma'af kian benderang, hingga kerinduanku padamu terkoyak di makan sang waktu......
Kata pujangga cinta itu absorb tak kasat mata tuk sang pujaan hati, sampai terpatri namamu dalam relung sukmaku, hingga butuh adaptasi...
Aku sepi, tergerus kesesatandalam keramaian....
Menuturkan kegelisahan diantara cinta dan kesetiaan
Menyisip bait cinta dalam desahan nafas, sebagai tanda keiklasan
Yang paling terngiang saat memandang binar matamu, rekahan bibirmu memotivasiku..
Semua ku jaga dalam ingatan dan ku pelihara dalam kenangan pada sebuah pertemuan....
Maka ku kecup penuh kemesraan menyisakan lagu sendu
Sejenak lampiaskan rindu antara aku dan kau...
Eksistensi cinta dan sayangku tetap terjaga walau dirimu tak disampingku...
Mengkristal dalam jiwa...
Dan tersimpan selamanya....
Kemudian memutuskan memilih kehidupan berbeda jalan…
Makassar, 17 September 2016
karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H