Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[RoseRTC] Eksistensi Cinta

17 September 2016   16:46 Diperbarui: 17 September 2016   17:13 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RTC

by: Adi Pujakesuma

Sejak awal bersua aku s'lalu berhasil memancing buliran air matamu...

Entahlah, bersalahku bermetamorfosis menjadi angan diliputi salah merengkuh tangga waktu ilusi....

Perasaan itu msaih ada meski kita tak mungkin menyatu

Terjajah menuntun impian tentang dirimu berliput kalut

Inikah, kota dimana kurenggut tubuh mulusmu, ditempat pertama kali tertambat kesedihan.....

Jika aku datang akankah lentera ma'af kian benderang, hingga kerinduanku padamu terkoyak di makan sang waktu......

Kata pujangga cinta itu absorb tak kasat mata tuk sang pujaan hati, sampai terpatri namamu dalam relung sukmaku, hingga butuh adaptasi...

Aku sepi, tergerus kesesatandalam keramaian....

Menuturkan kegelisahan diantara cinta dan kesetiaan

Menyisip bait cinta dalam desahan nafas, sebagai tanda keiklasan

Yang paling terngiang saat memandang binar matamu, rekahan bibirmu memotivasiku..

Semua ku jaga dalam ingatan dan ku pelihara dalam kenangan pada sebuah pertemuan....

Maka ku kecup penuh kemesraan menyisakan lagu sendu

Sejenak lampiaskan rindu antara aku dan kau...

Eksistensi cinta dan sayangku tetap terjaga walau dirimu tak disampingku...

Mengkristal dalam jiwa...

Dan tersimpan selamanya....

Kemudian memutuskan memilih kehidupan berbeda jalan…

Makassar, 17 September 2016

karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun