Mohon tunggu...
sarahsitanggang
sarahsitanggang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa empati dan simpati penting dalam komunikasi?

7 Januari 2025   00:46 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:46 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cara mengembangkan empati dan simpati

  • Mendengarkan dengan penuh perhatian saat berkomunikasi serta hindari memaksakan pendapat diri sendiri saat berkomunikasi sehingga kita dapat memahami apa yang di rasakan saat berkomunikasi
  • Melatih diri sendiri untuk dapat menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain saat berkomunikasi sehingga berfikirlah bagaimana perasaan yang dialami saat dibutuhkan baik dalam perilaku mapun dari cara berkomunikasi
  • Menggunakan Bahasa tubuh dengan tepat saat berkomunikasi sehingga lawan bicara merasa dia diperhatikan, gerakan tubuh ini seperti kontak mata, ekspresi wajah dan juga gerakan tubuh yang menyesuaikan sehigga menunjukkan bahwasanya kita peduli dengan lawan bicara
  • Berlatih dengan berinteraksi berbagai lawan bicara sehingga hal ini dapat memahami cara pandang seseorang yang beda beda dan juga kita tau akanlatar belakang latar belakang lawan bicara saat berkomunikasi.
  • Tingkatkan kesadaran pada diri sehingga memahami emosiataupun perasaan suasana pada diri sendiri saat berkomunikasi sehingga dapat membatu lebih peka terhadap emosi ataupun perasaan orang lain.

Menggabungkan Empati dan Simpati dalam Komunikasi

Empati dan simpati meskipun berbeda saat digunakan di komunikasi, tetapi keduanya dapat digunkan secara bersamaan, ketika kita bisa memulai dengan simpati untuk menunjukkan rasa penduli dan juga memahami empati disituasi yang memungkinkan. Sehingga saat berkomunikasi keduanya dapat digunkaan untuk berkomunikasi antar pribadi. Serta keduanya dapat dihubungkan dengan adanya hubungan profesional, simpati mungkin lebih cocok untuk menjaga profesionalisme, sedangkan dalam hubungan pribadi, empati dapat menciptakan koneksi yang lebih mendalam.


Contoh Perbedaan Empati dan Simpati dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • Situasi 1: Teman Mengalami Stres Karena Tugas

Empati: "Aku tahu tugas ini sangat menantang bagi diri kamu. Aku dapat bayangkan dan merasakan tekanan yang kamu rasakan saat ini. Apa boleh saya membantu diri kamu untuk menyelesaiakn tugas yang kamu kerjaan saat ini, agar kamu dapat tidak terlalu tertekan untuk mengerjakan tugas ini?"

Simpati: "saya ikut sedih mendengar kamu stress karena tekanan tugas yang tidak kunjung selesai. Semoga kamu segera membaik dengan situasi yang kamu lalui."


  • Situasi 2: Seseorang Kehilangan Anggota Keluarga

Empati: "saya belum bisa membayangakan bagaimana perasaan kamu kehingan orang yang kamu cintai saat ini. Bila nanti kamu membutuhkan teman berbicara ataupun bantuan panggil aku disini untukmu "

Simpati: "Aku turut berduka cita atas kepergian seseorang yang kamu cintai. Semoga kamu selalu diberikan kekuatan dalam menjalani hidup ini."


Untuk informasi lebih lanjut mengenai informasi tentang komunikasi dapat mengunjungi situs web Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya di https://bk.fip.unesa.ac.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun