Mohon tunggu...
Sarah Mutiara
Sarah Mutiara Mohon Tunggu... Lainnya - Just the ordinary girl who believe in Allah, the dreamer, love to write, try to do the best, be better person, and never give up

"Don't be the person with strong intentions and zero action. Start now, start right here, you are all you need"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Apa Kita Lagi Berada di Quarter Life Crisis?"

29 Januari 2022   20:20 Diperbarui: 29 Januari 2022   20:29 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggap fase ini sebagai fase yang normal. 

     Anggaplah fase ini sebagai fase yang normal yang memang akan dialami oleh banyak orang. Jadi jangan khawatir agar kita tidak semakin terjebak di fase ini.

  1. Jangan berdiam diri dan jadilah produktif.

    Lakukan berbagai kegiatan yang positif, jangan hanya berdiam diri dan merenungi nasib. Banyak hal positif yang bisa dilakukan. Kita bisa lakuin hobi kita atau coba cari hobi baru. Lakukan kegiatan-kegiatan yang produktif dan kembangkan kemampuan yang ada agar kita bisa menjadi jauh lebih baik. Berusahalah untuk raih semua kesempatan yang ada di luar sana dan jangan takut gagal, karena kegagalan juga bagian dari proses kita untuk berhasil.

  1. Berbagi dengan orang terdekat dan hilangkan toxic relationship.

    Di fase ini, pasti akan muncul berbagai masalah, baik itu masalah baru maupun masalah yang telah berlalu namun muncul kembali. Tentu aja ini akan buat kita takut, kecewa, dan marah. Oleh karena itu penting banget untuk berbagi dengan orang yang dipercaya agar kita lebih tenang dan tidak merasa sendirian. Kita juga bisa membangun hubungan dengan orang lain. Namun jika kita merasa hubungan itu sudah toxic, lebih baik dilepasin aja. Jangan biarin toxic relationship membuat kamu semakin terjebak di fase ini.

  1. Buat rencana hidup dan benahi finansial kita.

     Di saat luang, kita bisa gunain waktu tersebut untuk mikirin rencana hidup dalam beberapa waktu mendatang dan benahi finansial kita. Yuk kita berusaha atur keuangan sebaik mungkin. Coba tanya ke diri sendiri: Berapa banyak biaya yang perlu digunain? Seberapa banyak yang bisa kita gunain? Lalu, buat beberapa penyesuaian seperti pengeluaran, gaya hidup, atau pekerjaan. Hal ini bisa melatih kedisiplinan, lebih mengenal diri sendiri, dan lebih fokus dengan tujuan hidup kita. Cara ini juga bisa buat kita enggak mudah tertekan dengan pencapaian orang lain. Kalau masih bingung mulai dari mana, kita bisa tanya orang sekitar yang lebih paham akan hal itu, lalu berusaha menerapkannya di hidup kita.

  1. Lebih banyak memberi.

     Ini adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk menghadapi fase ini. Kadang Quarter Life Crisis terjadi karena perasaan kita yang belum cukup bekerja keras atau bermanfaat untuk orang lain. Cara mengatasinya, cobalah untuk berbagi dengan orang lain. Kita bisa berbagi ilmu atau materi ke orang lain yang lebih membutuhkan. Dengan begitu kita akan merasa lebih baik dan menyadari bahwa keadaan kita enggak seburuk yang dipikirkan. 

  1. Biarkan berjalan apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun