Mohon tunggu...
Sarah Mutiara
Sarah Mutiara Mohon Tunggu... Lainnya - Just the ordinary girl who believe in Allah, the dreamer, love to write, try to do the best, be better person, and never give up

"Don't be the person with strong intentions and zero action. Start now, start right here, you are all you need"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Apa Kita Lagi Berada di Quarter Life Crisis?"

29 Januari 2022   20:20 Diperbarui: 29 Januari 2022   20:29 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otak kita mulai dipenuhi pikiran: “Kenapa aku lahir dan untuk apa aku hidup di dunia?”

  • Muncul pikiran kalau kita belum melakukan hal-hal terbaik dalam hidup.

  • Sosial media sering membuat kita cemas dan akhirnya mulai membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain.

  • Kita tidak bisa lagi santai dan menganggap enteng sesuatu.

  • Saat belanja, kita mulai berpikir ulang lagi karena merasa barang itu sudah enggak cocok dengan usia kita sekarang.

  • Saat ngobrol dengan yang lain kita mulai menyangkal usia kita sambil bercanda atau histeris saat merasa paling tua diantara yang lain, sekaligus memuji diri sendiri kalau masih muda.

  • Mulai muncul dilema apakah kita mau menapaki puncak karier dalam pekerjaan atau menikmati dunia selagi masih bisa.

  • Kita membeli barang-barang branded atau mahal agar dipandang sebagai orang sukses, walau sebenarnya kita masih usaha untuk hal tersebut.

  • Dalam hal percintaan, kita masih bingung harus bagaimana karena ada berbagai saran yang diterima.

  • Selain tanda-tanda diatas, ada tanda-tanda lainnya jika kita sedang berada di Quarter Life Crisis seperti sering merasa bingung tentang masa depan, susah menentukan keputusan ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan, bingung harus hidup dengan keinginan sendiri atau ikutin tuntutan orang lain, khawatir akan tertinggal, merasa terjebak di situasi yang tidak disukai, dan berkurangnya motivasi dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

    Ternyata Quarter Life Crisis pun mengalami beberapa fase lho! Menurut peneliti dan pengajar Psikologi dari University of Greenwich, London, Dr. Oliver Robinson, ada empat fase dalam Quarter Life Crisis (QLC), yaitu:

    1. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
      Lihat Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun