Lantas, datanglah tamu tersebut ke rumah mereka. Suami isteri tersebut menyambutnya dengan ramah dan Setelah menyajikan makanan kepada tamu tersebut, mereka siap2 makan dalam satu meja (saat itu belum ada ayat tentang hijab jadi boleh makan bersama antara ikhwan dan akhwat). Kemudian lampupun dimatikan.
Sang isteri mempersilakan tamu makan makanannya sementara sang isteri pura-pura makan didepan mereka dalam kegelapan. Sang suami pergi dari meja makan dan pura-pura membetulkan lampu.
Lampu menyala dan tamu merasa kenyang dan lahap makan makanan yang disajikan suami isteri sahabat tersebut. Kemudian mereka pun pulang dengan hati lapang.
Keesokan harinya, Rasul menanyai sahabat tentang apa yang dilakukannya pada tamunya.
Rasul: Apa yang sudah engkau lakukan pada tamuku ya Fulan?
Sahabat: kami sudah menjamu tamu enhkau ya Rasul. *sambil tersenyum senang*
Rasul: Apa yg sudah engkau lakukan pada tamuku ya Fulan?
Sahabat: sungguh, aku sudah menjamu tamu engkau… *sedikit cemas masa sih Rasul nggak percaya??*