"Ana ya Rasul. Saya bersedia menjamu tamu engkau di rumah saya.." ujar sahabat tsb.
“Ok, kalo gitu setelah isya kamu siap-siap ya karena tamu saya akan datang” ujar Rasul.
Sore hari, sang sahabat pulang ke rumahnya dan memberitahu isterinya bahwa akan ada tamu Rasulullah yang singgah di rumah mereka. Sahabat dan isterinya merasa senang karena mendapat kesempatan baik tersebut, namun…
"Tapi bang, makanan kita nggak cukup.. bahkan buat saya dan abang juga nggak cukup.. makanan kita cuma cukup buat anak-anak kita. Lantas kita kasih makan apa tamu Rasul ya Bang?" Cemas sang isteri.
Mereka khawatir sang tamu merasa tidak enak kalau makan sendirian sedangkan tuan rumah tidak ikut makan.. meski memang makanan mereka sebenarnya tidak cukup. Namun sang suami cerdas, ia memiliki ide brilian.
"Tenang dek, abang punya ide.. gimana kalau nanti pas tamunya makan, lampunya dimatikan dan kamu pura-pura makan sementara abang pura-pura benerin lampu. Setuju?", jelas sang suami
Isteri sahabat tersebut adalah isteri yang sami’na wa atho’na. Ia menuruti ide suaminya dan melaksanakan akting mereka dengan baik.