Dalam pelaksanaannya, pembelajaran keterampilan menulis di perguruan tinggi hanya
berorientasi pada hasil menulis dan pemberian nilai akhir, tanpa melibatkan mahasiswa dalam
penyuntingan dan pervisian.
Hal tersebut membuat mahasiswa kurang memahami letak kesalahannya dalam menulis
opini, sehingga mahasiswa tidak bisa memperbaiki kesalahannya pada kegiatan menulis opini
selanjutnya. Hal inilah kemudian yang membuat mahasiswa kurang mengetahui bagaimana
menggunakan ejaan, tanda baca, kosakata, serta kohesi dan koherensi yang tepat dalam karangan.
Media memiliki berbagai manfaat, yaitu: (a) menarik mahasiswa sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajarnya; (b) lebih memperjelas makna dalam pembelajaran sehingga
lebih mudah dipahami dan memungkinkan mahasiswa menguasai tujuan pembelajaran dengan
baik; (c) mahasiwa lebih banyak melakukan pembelajaran sebab tidak hanya mendengarkan