Mohon tunggu...
Saragih alam
Saragih alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Disela-sela liburan

Telah memperoleh S-1 Filsafat di Fakultas Filsafat Santo Thomas Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jika Seksualitas Buruk, Mengapa Tuhan Menciptakan Manusia yang Berseksual?

4 April 2022   10:41 Diperbarui: 4 April 2022   11:36 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti halnya umur, psikoseksual juga memiliki tahap perkembangan. Kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikoseksualnya. Setiap tahap memiliki ciri khas dan kecenderungan masing-masing. Pribadi yang sehat dan utuh adalah mereka yang melewati setiap tahap dengan baik. Akan timbul ganguan atau kecenderungan yang kurang baik dimasa depan jika setiap tahap tersebut tidak dilewati dengan baik.

4. Dimensi Seksualitas

Seksualitas itu positif sejauh hal itu tidak didiskreditkan hanya pada satu makna. Seksualitas terdiri dari enam dimensi yakni dimensi biologis, kognitif, emosi, sosial, moral, dan spritual. Seks hanyalah satu dari enam dimensi yang terdapat dalam seksualitas. Seksualitas sendiri memiliki dimensi teologis, yakni ia berasal dari Allah demi kebaikan manusia. Dengan seksualitas tersebut, manusia dimampukan mengasihi Allah dan sesamanya. Daya tersebut mendorong manusia untuk empati dan memiliki relasi yang hangat dengan sesamanya.

5. Menghadapi Dorongan Seksual

        a. Represi

Menekan perasaan seksual yang ada, seakan-akan tidak terjadi dalam dirinya. Ia diajarkan bahwa dorongan seksual itu adalah buruk sehingga harus ditolak. Cara ini bersifat negatif karena dapat menimbulkan stres, gampang marah, sakit, dan loneliness. Represi menolak keberadaan kita sebagai mahluk yang bersekluas.

       b. Supresi

Memiliki kemiripan dengan Represi, tetapi dengan kesadaran dan pilihan. Supresi sering juga disebut mortifikasi (mematikan) yakni mematikan dorongan seksual demi memperoleh nilai yang lebih tinggi. Kendatipun ia menyadari diri sebagai mahluk berseksual tetapi ia memilih untuk tidak menyalurkannya.

       c. Sublimasi

Sumblimasi adalah upaya untuk mengalihkan dorongan seksual pada tindakan yang positif seperti bekerja, olahraga, bekerja, melukis, bermain musik, membaca, dll. Sublimasi yang sehat akan membawa kita kepada kebaikan.

      d. Gratifikasi, pelampiasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun