Produk-produk skincare yang mengusung konsep fast beauty biasanya akan dikemas dalam kemasan yang terbuat dari plastik sekali pakai atau bahan lain yang sulit untuk didaur ulang.
Kemasan plastik ini kemudian secara tidak langsung berkontribusi pada penumpukan limbah plastik di tempat pembuangan sampah dan lautan.
Secara global beauty industry sendiri dapat memproduksi 120 juta unit kemasan setiap tahunnya, dan menyumbang setidaknya 70% limbah kemasan yang tentunya akan berdampak pada ekosistem.
Selain itu, karena konsep produksinya yang cepat dan massal juga dapat menyebabkan konsumsi energi yang sangat tinggi. penggunaan energi yang tinggi ini juga berkontribusi dalam mempercepat perubahan iklim secara global.
Sehingga dapat dikatakan bahwa produk-produk skincare yang menggunakan konsep fast beauty ini memiliki dampak yang besar pada kerusakan lingkungan dalam jangka panjang.
Meskipun nantinya akan ada inovasi dengan menghadirkan praktik berkelanjutan di dalamnya, konsep fast beauty ini tetap memiliki resiko bagi kelestarian lingkungan di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H