Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengurai Fenomena "Fast Beauty" dalam Dunia Skincare: Dari Konsumerisme hingga Kerusakan Lingkungan

25 September 2024   11:03 Diperbarui: 26 September 2024   11:20 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hal yang memainkan penting dalam popularitas produk skincare dengan konsep fast beauty yang dapat mempercepat penyebaran tren produk skincare terkini di tengah masyarakat.

Selain itu, dengan kemajuan teknologi membuat produk skincare yang termasuk dalam kategori fast beauty akan lebih mudah diakses melalui berbagai platform online dengan harga yang cukup terjangkau.

Hal ini membuat konsumen dapat dengan cepat mencoba berbagai produk baru tanpa harus merogoh kocek yang terlalu besar.

Impact of Skincare on the Environment/Dermletter.com
Impact of Skincare on the Environment/Dermletter.com

Pro dan Kontra

Produk-produk skincare yang menggunakan konsep fast beauty biasanya akan menawarkan variasi pilihan yang beragam bagi konsumen.

Tidak hanya itu, biasanya harga yang ditawarkan juga relatif lebih murah dibandingkan produk lainnya. Sehingga hal ini yang membuat produk skincare tersebut akan lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan.

Dari sisi produsen, konsep fast beauty ini dapat meningkatkan angka penjualan. Di mana dengan memasarkan produk baru, harapannya dapat menjaga hype di pasaran dan mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak karena akan selalu ada produk  baru yang akan ditawarkan.

Dari sisi keuntungan model produksi yang cepat dan terstandarisasi membuat banyak brand skincare fast beauty dapat memproduksi dalam skala besar dengan biaya yang rendah, sehingga menjaga margin keuntungan tetap tinggi meskipun harga produk yang dijual cukup terjangkau.

Dibalik itu semua terdapat hal negatif yang perlu menjadi pertimbangan. Model fast beauty memang menawarkan berbagai variasi pilihan produk dan dengan harganya yang terjangkau kepada konsumen. Strategi ini juga bahkan cukup berhasil dan efektif memicu FOMO (Fear of Missing Out) dalam lingkungan masyarakat yang konsumtif.

Namun, hal ini mendorong perilaku konsumerisme dalam masyarakat. Di mana konsumen akan terus membeli produk baru dari sebuah brand tertentu bukan karena sebuah 'kebutuhan' tetapi karena mereka ingin mengikuti trend yang ada. Lebih jauh lagi, hal ini bisa menyebabkan konsumen dapat terjebak dalam jerat overconsumption dan pemborosan.

Tidak sampai disitu saja, ternyata fenomena ini menghasilkan dampak yang lebih besar lagi yaitu terhadap kelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun