Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengurai Fenomena "Fast Beauty" dalam Dunia Skincare: Dari Konsumerisme hingga Kerusakan Lingkungan

25 September 2024   11:03 Diperbarui: 26 September 2024   11:20 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Impact of Skincare on the Environment/Dermletter.com

Produk-produk skincare yang mengusung konsep fast beauty biasanya akan dikemas dalam kemasan yang terbuat dari plastik sekali pakai atau bahan lain yang sulit untuk didaur ulang.

Kemasan plastik ini kemudian secara tidak langsung berkontribusi pada penumpukan limbah plastik di tempat pembuangan sampah dan lautan.

Secara global beauty industry sendiri dapat memproduksi 120 juta unit kemasan setiap tahunnya, dan menyumbang setidaknya 70% limbah kemasan yang tentunya akan berdampak pada ekosistem.

Selain itu, karena konsep produksinya yang cepat dan massal juga dapat menyebabkan konsumsi energi yang sangat tinggi. penggunaan energi yang tinggi ini juga berkontribusi dalam mempercepat perubahan iklim secara global.

Sehingga dapat dikatakan bahwa produk-produk skincare yang menggunakan konsep fast beauty ini memiliki dampak yang besar pada kerusakan lingkungan dalam jangka panjang.

Meskipun nantinya akan ada inovasi dengan menghadirkan praktik berkelanjutan di dalamnya, konsep fast beauty ini tetap memiliki resiko bagi kelestarian lingkungan di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun