Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menimbang Kembali Zaken Kabinet, Solusi atau Tantangan Bagi Indonesia?

13 September 2024   09:56 Diperbarui: 13 September 2024   17:09 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- rapat kabinet. (Pexels/Jan van der Wolf)

Selain itu, karena para menteri dari zaken kabinet ini bukan berasal dari dunia politik maka mereka dianggap memiliki kecenderungan untuk lebih netral karena tidak terikatnya pada kepentingan partai politik tertentu.

Sehingga dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh para menteri zaken kabit ini akan lebih dapat dan lebih efisien karena tidak perlu adanya negosiasi politik yang rumit, apalagi ketika dalam situasi yang darurat atau krisis.

Maka tidak mengherankan jika zaken kabinet ini sering digunakan saat negara sedang menghadapi krisis politik maupun ekonomi karena mampu menjaga stabilitas dan fokus pada pemecahan masalah tanpa intervensi politik yang berlebihan.

Sisi lain yang perlu dipertimbangkan

Di sisi lain, zaken kabinet ini juga memiliki kelemahan maupun risiko yang juga perlu dipertimbangkan. Karena dibentuk dan berisikan orang-orang yang bukan dari dunia politik, zaken kabinet ini akan menemui berbagai permasalahan.

Dalam pengimplementasian kebijakan, rancangan ide dan gagasan yang dibuat oleh para menteri dari zaken kabinet ini akan tetap memerlukan konsesus dan dukungan politik untuk bisa diterapkan dengan baik dalam pemerintahan. Karena bukan berasal dari dunia politik dan tidak ada dukungan politik, mungkin akan mengambat kerjasama dengan legislatif nantinya.

Selain itu, zaken kabinet ini memiliki celah dan risiko yang lebih besar dibandingkan dengan kabinet presidensial. Khususnya dalam isu "netralitas" yang bisa dikatakan juga sebuah paradoks belaka. Meskipun berisi orang yang bukan dari dunia politik, kemungkinan untuk tetap ditunggangi oleh konflik kepentingan politik itu tetap ada.

Tidak terikat dengan partai politik mana pun justru membuatnya tanpa adanya pengawasan maupun intervensi, sehingga akan lebih mudah untuk "diarahkan" dengan bebas yang bersembunyi dibalik "profesionalisme" sebagai tameng untuk menjustifikasi keputusan-keputusan yang sebenernya memiliki agenda politis.

Risiko besar zaken kabinet sebagai kendaraan untuk melancarkan rencana besar tanpa banyak perlawanan yang disebabkan oleh tidak ada keikutsertaan partai politik juga menjadi sebuah tantangan dan ancaman baru bagi transparansi, akuntabilitas, dan demokirasi itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun