Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dilema Relokasi di Kawasan Wisata Ikonik: Antara Estetika Tata Ruang dan Ekonomi Pedagang

29 Juli 2024   01:54 Diperbarui: 29 Juli 2024   13:53 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana Malioboro dan Cihampelas/canva

Atmosfer suasana pun berbanding terbalik karena pengunjung sudah tidak mendapatkan sensasi menyenangkan dengan berjalan kaki di sepanjang jalan seperti sebelumnya.

Maka ini menunjukkan bagaimana pentingnya "memastikan" relokasi ini bisa menjadi win-win solution bagi semua pihak.

Bagi pihak pemerintah yang ingin menciptakan tata ruang kota yang tertib, namun secara bersamaan juga harus memikirkan bahwa relokasi tersebut tidak merugikan masyarakat dalam hal ini para pedagang.

Apalagi jika sudah berhubungan dengan lokasi wisata ikonik yang sudah bertahun-tahun lamanya memiliki ciri khas yang kental seperti Malioboro dan Cihampelas, bukan hanya soal menertibkan saja tetapi bagaimana jangan sampai perubahan yang dilakukan dalam bentuk kebijakan relokasi justru menjadi bumerang bagi objek wisata tersebut.

Seperti halnya teori Tipping Point yang dikemukakan oleh Malcolm Gladwell yang intinya menjelaskan tentang "perubahan sekecil apapun dapat memicu perubahan besar dalam masyarakat atau perilaku pasar".

Perubahan pada objek wisata ikonik Malioboro dan Cihampelas dengan merelokasi para pedagang dengan jelas telah merubah atmosfer suasana yang telah terbentuk selama bertahun-tahun lamanya.

Tentu ini akan berdampak buruk pada komponen kecil dari wisata tersebut yaitu para pedagang karena ini akan berkaitan dengan naik-turunnya jumlah pengunjung sebagai akibat dari relokasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun