Prinsip arsitektur dan operasi transportasi ART ini dirancang menjadi dua kategori, yaitu core subsystems dan intelligent core subsystems.
Core subsystems merupakan struktur yang berhubungan dengan sistem kelistrikan, penyimpanan energi yang masing-masing dirancang sesuai dengan standar teknis transportasi kereta api serta memiliki peningkatan perfoma dan keunggulan yang berasal dari Light Rail Transit dan bus listrik.
Sementara intelligent core subsystems akan mencakup sistem transportasi otomatis atau otonom yang mengacu pada teknologi dan perangkat lunak yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi inti tersebut. Penggunaan struktur sistem ini memungkinkan terciptanya transportasi publik yang cerdas seperti kereta namun tanpa adanya hambatan rel baja.
Transportasi ART ini juga mencakup sistem navigasi dan penentuan sisem multi-sumber, serta sistem perlindungan keselamatan, yang dapat memastikan transportasi ini dapat menavigasi secara independen (otomatis) di lingkungan perkotaan yang kompleks.
Â
Apakah kita siap meyongsong mada depan transportasi publik ini?
Inisiasi untuk menyediakan transportasi dengan sistem Autonomous Rail Rapid Transit (ART) sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut di Indonesia. Meskipun moda transportasi ART ini menawarkan berbagai kelebihan untuk mengatasi permasalahan transportasi yang ada di Indonesia, tetapi masih banyak penyesuaian yang perlu dilakukan agar sistem ini dapat berjalan.
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil ITS melalui kegiatan CRAVING (Civil's Learning and Issues Reviewing) mengkaji tentang Autonomous Rail Rapid Transit di Surabaya dan lebih lanjut lagi menjelaskan bahwa salah satu aspek yang patut menjadi perhatian dalam proses perencanaan ART ini adalah tipe dan klasifikasi jalan.
Hal ini dikarenakan sistem transportasi ART ini menggunakan jalan raya pada umumnya dan tidak memiliki trase khusus layaknya Light Rail Transit maupun Mass Rapid Transit. Maka dari itu ART akan menyatu dengan kendaraan-kendaraan lainnya sehingga ART ini patut dipandang seperti kendaraan pada umumnya.
Namun tetap saja ART tersebut harus diperlukan khusus mengingat sistem yang ada pada moda transportasi massal ini yang bersifat autonomous atau otonom.Â
Sehingga sifat otonom ini perlu mendapatkan perhatian khusus sedemikian mungkin agar keamanan pengguna jalan baik pengendara pribadi maupun pengguna moda transportasi ini dapat tetap terjaga.