Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Autonomous Rail Rapid Transit (ART) dan Masa Depan Moda Transportasi Publik di Indonesia, Sudah Siapkah Kita?

9 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 10 Juni 2024   07:00 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Entrepreneur Times/Johor Embraces Autonomous Rapid Transit to Alleviate Congestion and Drive Development Growth

Saat ini kita mengetahui bagaimana upaya pemerintah agar terus bisa mengembangkan moda transportasi yang ada di Indonesia. salah satunya yaitu inisiasi dalam moda transportasi dengan menggunakan sistem Autonomous Rail Rapid Transit (ART) yang sudah diadopsi di negara-negara seperti China, Australia, dan Malaysia.

Inisiasi ini juga dianggap sebagai solusi efektif dan efisien untuk mengatasi masalah kemacetan di berbagai kota besar di Indonesia. Meskipun saat ini masih dalam tahap pengembangan sebelum diimplemntasi di berbagai kota dan daerah di Indonesia, tentunya ini bisa menjadi opsi yang menarik khususnya bagi kota-kota besar yang mengalami permasalahan kemacetan.

Serta daerah-daerah lainnya yang masih belum memiliki moda transportasi yang memadai yang menyebabkan banyak dari kegiatan masyarakat menjadi terhambat karena permasalahan tersebut. Tetapi pertanyaannya, apakah kita sudah siap?

Membedah Spek Autonomous Rail Transit, Transportasi Masa Depan IKN (Hilda B Alexande/ Kompas.com)
Membedah Spek Autonomous Rail Transit, Transportasi Masa Depan IKN (Hilda B Alexande/ Kompas.com)

Mengenal sistem Autonomous Rail Rapid Transit (ART)

Autonomous Rail Rapid Transit (ART) atau yang dikenal sebagai trem otonom merupakan sebuah moda transportasi massal gabungan antara bus, kereta api, dan trem. Moda transportasi ini terbilang cukup unik karena bentuk fisiknya yang menyerupai trem dan kereta api, tetapi tidak memburuhkan lintasan rel untuk media bergeraknya.

Dengan kata lain, moda transportasi ART ini memanfaatkan jalan raya konvensional layaknya kendraan beroda lainnya seperti mobil dan motor. Mesikpun menyerupai trem, ART ini memiliki sistem yang berbeda yaitu dengan menggunakan jalur virtual (semi-otomatis) sebagai pengganti roda dan rel baja.

Sehingga ini yang membuat moda transportasi ini dipastikan memiliki karakteritsik keamanan dan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan trem, sekaligus juga menyederhanakan struktur sistem dan dapat mengurangi biaya sistem.

Sistem ART pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) pada tahun 2017 lalu. Sistem ini dikembangkan untuk menyediakan solusi transportasi massal yang efisien dan fleksibel. 

Selain sudah diterapkan di China, sistem ini juga sudah diujicobakan di Australia dan Malaysia sebagai solusi potensial untuk masalah transportasi perkotaan.

Jianghua dkk dalam tulisannya yang berjudul "Autonomous-rail Rapid Transit Tram System Architecture Design and Applications" lebih lanjut lagi menjelaskan tentang sistem arsitektur dan pengaplikasiannya pada moda transportasi ART ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun