Keberadaan fitur ini kemudian berkembang dengan sangat pesat dan memilik tempat tersendiri di hati para penggunanya. Hingga akhirnya banyak masyarakat memiliki sebuah asumsi pribadi yang kemudian berkembang dan diakui juga di lingkungan masyrakat khususnya di Indonesia, bahwa berbelanja melalui TikTok Shop "lebih murah" dibandingkan e-commerce lainnya.
Sejak kemunculannya pada tahun 2021, menurut laporan Momentum Works transaksi yang terjadi di TikTok Shop pada tahun 2021 adalah US$600 juta, kemudian meningkat pesat pada tahun 2022 menjadi US$4,4 miliar atau meningkat sebanyak tujuh kali lipat hanya dalam waktu satu tahun saja.Â
Angka ini dapat diperkirakan terus meningkat dan pada tahun 2023, dan bahkan transksi di TikTok Shop diperkirakan mencapai US$15 miliar atau sekitar Rp 230 triliun.
Tentu ini membuat perkembangan TikTok secara umum menjadi lebih besar lagi dibandingkan dengan awal kemunculannya yang hanya sebagai sebuah platform social media biasa saja.Â
Hingga akhirnya saat ini juga TikTok mulai dikenal oleh masyarakat luas sebagai social commerce terbesar yang ada di Indonesia. Maka, secara tidak langsung TikTok mengubah permainan bisnis yang ada di Indonesia dan kembali lagi ke era social commerce.
Namun keberadaan fitur TikTok Shop ini menuai pro dan kontra dikalangan para pelaku bisnis. Banyak yang menganggap bahwa kehadirannya mematikan bisnis UMKM yang ada di Indonesia.Â
Keresahan ini kemudian dijawab oleh pemerintah Indonesia dengan mengambil langkah tegas berupa membatasi aktivitas social commerce yang ada di TikTok Shop dengan melakukan pemblokiran pada fitur tersebut.
Baru-baru ini jagat media sosial dihebohkan dengan berita bahwa TikTok akan berkolaborasi dengan Tokopedia khususnya berkaitan kegiatan transaksi belanja online. Banyak respon positif dari warganet yang menyebut bahwa ini merupakan langkah yang tepat bagi kedua belah pihak untuk melakukan kolaborasi tersebut.
Dari sisi TikTok, mereka dapat kembali mengaktifkan fitur Tiktok Shop sehingga aktivitas pada platform social media ini akan berjalan lebih aktif dan masif lagi dibandingkan dengan sebelum adanya pemblokiran pada fitur TikTok Shop yang membuat perkembangan TikTok di Indonesia sedikit mengalami hambatan.
Lain dengan Tokopedia, langkah kolaborasi dengan TikTok ini dapat menjadi sebuah momentum untuk dapat menjadi raksasa e-commerce terbesar dan terkuat di Indonesia, serta dapat mengambil pangsa pasar yang saat ini dipegang oleh para e-commerce pesaingnya.