Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Fenomena "Social Climber" yang Melahirkan Tren Industri Bisnis baru

24 Oktober 2023   20:30 Diperbarui: 25 Oktober 2023   06:57 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tangkapan Layar Hp (Pribadi)

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa perilaku seseorang yang gemar ingin terlihat kaya dengan barang mewah biasanya berhubungan dengan sifat narsistik atau anggapan bahwa dirinya sosok yang penting, gemar dengan perhatian, dan merasa dirinya lebih baik daripada orang lain.

Sedikides dan Hart pada penelitiannya mengenai narisisme dan konsumsi yang mencolok menjelaskan poin penting tentang konsumsi seorang narsisme yang dilihat dari alasan mereka melakukan konsumsi tersebut. 

Penelitian ini memiliki dua alasan yang menarik tentang seorang narsisme dalam melakukan konsumsi, salah satunya adalah dari sisi materialisme, dan makna hidup.

Narsisme memiliki hubungan yang positif dengan materliasime. Begitu juga dengan materialisme dan konsumsi yang mencolok. Bahkan sebuah studi menunjukkan bahwa martialisme menjembatani hubungan antara narsisme dan prefensi terhadap barang mewah.

Makna hidup biasanya berhubungan dengan kondisi psikologis seseorang. Di mana seseorang yang memiliki sifat narsisme memaknai perilakunya sebagai sesuatu yang memiliki tujuan.

Seorang narsisme mendapatkan makna dari "materi" dan secara khusus mengejar tujuan ekstrinsik (misalnya kesuksesan finansial, kelas status sosial yang tinggi, dan ketenaran), yang kemudian akan memotivasi dan memuaskan dirinya sendiri dalam bentuk pujian atau penghargaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun