Penyakit ini biasanya dapat dilihat dari penguatan sektor komoditas yang kemudian menekan industri manufaktur. Fenomena ini juga biasanya terjadi ketika perekonomian suatu negara sangat bergantung pada pertumbuhan yang mengandalkan komoditas.
Data diatas menunjukkan bagimana dalam kurun 5 tahun (2018-2022) terakhir proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur terhadap PDB Indonesia setiap tahunnya terus mengalami penurunan.Â
Nilai ini seharusnya terus mengalami peningkatan, terlebih nilai tambah industri manufaktur berhubungan dengan daya tarik bagi investor asing yang menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi tempat yang layak untuk pengembangan bisnis selanjutnya.
Bank Dunia telah memperingatkan Indonesia terkait resiko penyakit Belanda ini melalui tiga poin penting. Pertama, ekspor Indonesia masih sangat terkonsentrasi pada industri komoditas. Kedua, tingkat kecanggihan manufaktur Indonesia masih paling rendah diantara negara di Asia Timur. Dan yang terakhir, sumbangan Indonesia dalam ekspor global pun masih stagnan, bahkan lebih rendah dari sesama negara Asia Timur.
Langkah apa yang harus diambil oleh Indonesia?
Dua poin penting agar Indonesia dapat dilirik oleh investor besar dunia adalah biaya ekonomi tinggi dan pertumbuhan sektor manufaktur. Biaya ekonomi tinggi yang berhubungan dengan kebijakan yang rumit sehingga membuat biaya kegiatan bisnis menjadi mahal adalah tugas penting yang Indonesia perlu merubahnya.
Belajar dari India sebagai tempat favorit para investor-investor besar dunia, Indonesia perlu melakukan deregulasi atau menyederhanakan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan investor asing sehingga mereka yang ingin melebarkan sayap bisnisya di Indonesia merasa bahwa Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bisa membuat perusahaannya berkembang pesat.
Selanjutnya pertumbuhan sektor manufaktur, di mana Indonesia perlu menyadari bahwa dunia ini terus semakin canggih. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian terhadap pertumbuhan industri manufaktur agar dapat memiliki nilai daya saing yang tinggi dibandingkan dengan negara lain.Â
Selain itu perkembangan industri menufaktur yang meningkat juga dapat memastikan para investor asing bahwa Indonesia dapat diberikan kemudahan dalam proses bisnisnya melalui industri manufaktur yang maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H