Mohon tunggu...
Sapti Nurul hidayati
Sapti Nurul hidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

Mantan ibu bekerja, yang sekarang jadi IRT biasa. Suka hal-hal yang berbau sejarah. Sedang belajar menulis lewat aktifitas ngeblog. Membagikan cerita dan tulisan di blog pribadi https://www.cerryku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konferensi Internasional Sound of Borobudur, "Music Over Nations", Menemukan Atmosfer Baru Destinasi Wisata Candi Borobudur

3 Juli 2021   09:19 Diperbarui: 3 Juli 2021   19:31 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Parekraf, Sandiaga Uno (doc.pri)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga tidak ketinggalan menyampaikan apresiasinya. Ganjar berharap pertunjukkan seni yang mengkolaborasikan sejumlah musisi dapat segera terealisasi. Sebagai wujud representasi relief-relief yang terdapat pada Candi Borobudur.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (doc.pri)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (doc.pri)
"Nantinya cerita ini dapat diangkat menjadi story telling yang menarik. Dan kemudian diceritakan dalam berbagai media, baik tulisan, video, televisi, dan disebarkan melalui media sosial. Sehingga kelak akan menjadi satu cerita yang menegaskan bahwa sejarah bermusik juga berawal dari Borobudur" ucapnya.

Selanjutnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir untuk membuka acara juga menyampaikan sambutannya.

Dalam paparannya, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, event International Conference Sound of Borobudur ini membuka wawasan kita bersama.

"Bahwa Borobudur bukan hanya bangunan yang bisa dinikmati oleh mata, tapi merupakan sebuah mahakarya yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan dan rekam jejak peristiwa dan fenomena masyarakat Jawa kuno pada saat itu. Dari relief candi Borobudur kita belajar bahwa musik merupakan media untuk berekspresi, berkomunikasi, dan juga berdiplomasi" ujarnya.

Menteri Parekraf, Sandiaga Uno (doc.pri)
Menteri Parekraf, Sandiaga Uno (doc.pri)
Melalui event Konferensi Internasional Sound of Borobudur ini, Menteri Sandiaga mengajak kita semua untuk menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pusat musik dunia, tetapi juga pusat tradisi dunia.

"Dengan penuh rasa syukur, hari ini, event Konferensi Internasional Sound of Borobudur kita luncurkan, menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pusat musik dunia, tetapi juga pusat tradisi dunia. Tebarkan semangat harapan agar kita mampu bangkit pada saat sulit, menang melawan Covid-19," tutup Sandiaga.

Tujuan dari penyelenggaraan konferensi internasional Sound Of Borobudur ini adalah menemukan rumusan yang ilmiah dan inovatif untuk menggali serta menghidupkan kembali jejak persaudaraan lintas bangsa yang diwariskan oleh leluhur kita melalui musik, sebagaimana digambarkan dalam pahatan relief Candi Borobudur.

Konferensi internasional ini sendiri merupakan kelanjutan dari kegiatan seminar tentang Sound of Borobudur yang dilaksanakan pada tanggal 7--9 April 2021 lalu di Borobudur.

Pelaksanaan Konferensi

Seperti sudah saya sampaikan konferensi internasional SOB ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Konferensi ini terbagi dalam 2 sesi. Sesi pertama dijadwalkan berlangsung dari pukul 09.00 - 12.00. Dan membahas tentang topik "Merangkai kembali keterhubungan antar bangsa melalui alat musik yang terpahat di relief Candi Borobudur"

Sedangkan sesi kedua direncanakan berlangsung pukul 13.00 - 17.30. Dengan topik bahasan "Membangun sound destination sebagai destinasi baru, mengimplementasikan Borobudur sebagai sebuah warisan yang harus dikerjakan"

Adapun moderator dalam diskusi kali ini adalah Gabriel Laufer seorang musisi dan pegiat budaya lintas bangsa. Narasumber yang tampil dalam sesi pertama kali ini ada 3 orang. Yakni Prof. Emerita Margaret Joy Kartomi AM, FAHA, Dr. Phil (Professor at Sir Zelman Cowen School of Music and Performance, Monash University, Australia), Addie Muljadi Sumaatmadja atau Addie MS, (Founder of the Twilite Orchestra, pianist, songwriter, composer, arranger, and music producer), dan Tantowi Yahya (Duta Besar LBPP RI untuk New Zealand, Samoa, Tonga, Cook Islands and Niue and the Pacific Region).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun