Mohon tunggu...
Sapti Nurul hidayati
Sapti Nurul hidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

Mantan ibu bekerja, yang sekarang jadi IRT biasa. Suka hal-hal yang berbau sejarah. Sedang belajar menulis lewat aktifitas ngeblog. Membagikan cerita dan tulisan di blog pribadi https://www.cerryku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Menu Tradisional dalam Suasana Kolonial di UMA Dapur Indonesia

9 April 2018   09:30 Diperbarui: 9 April 2018   15:28 2649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun bangunan yang ditempati UMA tidak terlaku besar,namun halaman belakangnya sangat luas. Sehingga untuk pengembangan, pengelola UMA memanfaatkan halaman belakang yang tadinya taman menjadi tempat makan, dengan diberi lampu-lampu dan tenda besar. Dan jadilah UMA ini memiliki tempat makan di dalam dan luar ruangan. Pelanggan bisa memilih tempat makan sesuai selera, mau yang lebih privacy di bagian dalam bangunan atau di halaman belakang yang lebih santai. Cocok digunakan untuk acara gathering, meeting, bahkan wedding.

Menu di UMA Dapur Indonesia

Saya sebenarnya sudah 3 kali ke UMA untuk menghadiri suatu acara. Namun didua kali kunjungan ke sana saya kurang bisa mengeksplor menunya, karena semua sudah disediakan oleh panitia. Berbeda dengan kunjungan saya yang sekarang, saya lebih bebas melihat dan memilih menu yang ada, karena waktu lebih longgar dan suasana lebih santai.

Menu di UMA sangat beragam, segala minuman dan makanan ada semua. Mulai dari kopi, teh poci, coklat, aneka es, maupun jus. Untuk makanan ada yang bisa dipesan terpisah ada pula yang disajikan secara paket (set) yang terdiri atas nasi dengan segala lauknya. 

Bagi yang pertama datang ke UMA pasti bingung untuk memilihnya. Setelah membolak-balik buku menu, akhirnya kami membuat beberapa pilihan, dan inilah menu yang kami pesan :

Untuk minuman hangat kami mencoba teh poci dan wedang uwuh. Untuk minuman dingin pilihan kami jatuh kepada es dawet dan es campur. Sebagai snack pembuka kami memilih tape bakar coklat keju dan gedhang moncrot. 

Untuk Makanan utama kami memilih nasi pecel semarang, sego abang lombok ijo, sego set tenong, dan nasi ayam sambal matah.

Waktu tunggu di resto ini tidak terlalu lama, sekitar 10 menit saja. Dan hidangan yang kami order mulai berdatangan. 

Pertama yang datang minuman dan snack pembuka. Saya langsung tertarik kepada teh pocinya. Disajikan dalam teko dan cangkir tembikar, dilengkapi dengan bongkahan gula batu. Cukup untuk dinikmati 2 orang. Wedang uwuhnya juga disajikan apik, dalam cangkir ijo bermotif blirik. Teh poci ini merupakan teh tubruk, sehingga ada rasa pahit dan sepat. Enak dinikmati selagi hangat, dengan tambahan gula batu sesuai selera sehingga didapat rasa manis yang pas. 

Selesai mencicipi manisnya teh poci, saya mencoba tape bakarnya. Disajikan dalam piring putih lebar dengan taburan keju di atasnya. Tampilannya tidak terlalu berminyak, rasanya manis dan gurih. Lumayan untuk mengganjal perut sambil menunggu hidangan utama datang. 

tape bakar coklat keju (doc.pri)
tape bakar coklat keju (doc.pri)
Menu pembuka lain yang juga saya coba adalah gedhang moncrot. Terbuat dari pisang kepok yang dipotong yang dibungkus dengan kulit lumpia, bersama dark cooking choco di atasnya, kemudian dibentuk segitiga. Sebelum digoreng, pisang moncrot ini disimpan di dalam freezer, dan digoreng saat kondisi beku. Sehingga ketika digoreng kulit luar tidak gosong, sementara pisangnya matang dan coklatnya lumer. Ketika dipotong atau digigit, akan keluar lelehan coklat yang lumer, inilah alasannya menu tersebut diberi nama pisang moncrot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun