tetapi, sebagian besar mayoritas jawa masih suka menonton hingga larut semalaman.
Pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah
mengalami perjalanan dan perkembangan dengan waktu yang panjang di Indonesia. Wayang
sejak dahulu telah dikenal sebagai sebuah sarana penyapai pesan moral dan dakwah yang cukup
mujarab. Sebagai sebuah bentuk seni dalam kebudayaan masyarakat Indonesia mengenal
wayang dengan wujudnya yang pipih dua dimensi dan dimainkan oleh seorang dalang dengan
didukung oleh perangkat gambelan sebagai pengiringnya. Penyebaran wayang dalam fungsinya tersebut di berbagai wilayah di Indonsesia selanjutnya mulai menyatu dengan pola
prilaku keagamaan masyarakat sebagai bentuk akulturasi budaya berkembang dan hidup dalam
kurun waktu yang cukup panjang. Museum Wayang (2010) dijelaskan bahwa "pertunjukan
wayang Jawa sangat erat kaitannya dengan upacara yang terdapat dalam animisme, dinamisme,
yang tumbuh sebelum orang Indonesia mendapat pengaruh kebudayaan India". Meskipun