Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Festival Panji Internasional 2018

30 Juni 2018   01:22 Diperbarui: 30 Juni 2018   01:43 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panji sinonim dengan pataka, pusaka. Panji memiliki arti kebesaran, kebanggaan, sesuatu yang agung, yang dihormati oleh suatu daerah, sebagai sesuatu yang asli Indonesia. Panji merupakan Genius Local Wisdom, Kebudayaan Luhur yang sungguh Adiluhung, yang telah bergulir semenjak nenek moyang, dan patut kita hargai, karena tanpa budaya leluhur kita tidak akan menjadi seperti ini adanya.

Gerak Panji bergulir menjadi upaya membangkitkan, merawat dan mengembangkan berbagai ragam pusaka budaya yang mencakup budaya yang bisa terlihat atau terukur (tangible), maupun budaya yang tidak terlihat atau terukur (intangible). Seperti misalnya Cerita Panji. Cerita Panji adalah sebuah Pusaka Budaya yang popular pada masa Majapahit, menyebar ke berbagai daerah dan Negara-negara Asia Tenggara. 

Cerita Panji bukan semata cerita romantika Panji Asmarabangun dengan Dewi Sekartaji, namun memiliki banyak aspek menarik untuk dikaji. Banyak dongeng yang mengisahkan Cerita Panji.

dokpri
dokpri
Gerak Panji berawal sudah semenjak lama, namun baru mulai terlihat muncul dipermukaan semenjak tahun 2010, dengan adanya pertemuan budayawan terkait Panji di LSM Kaliandra Pasuruan (Henri Nurcahyo). Kemudian tahun 2011 berlanjut dengan pertemuan di kantor Lembaga Pendidikan Seni Nusantara di Jakarta dengan prakarsa Endo Suanda untuk melahirkan Tahun Panji Nusantara. Namun kemudian gaungnya perlahan memudar. Hingga kemudian Prof. Dr. Ing. 

Wardiman Djojonegoro bergerak memprakarsai beberapa pertemuan dengan budayawan Panji di Jawa Timur, dan lahir sebutan Gerak Panji (Henri Nurcahyo). Bahkan, audiensi dengan Dirjen Kebudayaan pada tanggal 15 Juni 2016, menjadi titik awal perencanaan Festival Panji Internasional pada tahun 2018. Maka, Festival Panji Indonesia memiliki arti Festival yang terkait dengan budaya luhur suatu daerah asli yang dibanggakan, budaya yang diagungkan masyarakat, dijaga dan dirawat sepenuh makna, disucikan, dianggap  bagian penting dari sejarah perkembangan daerah tersebut. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Festival Panji Nasional ini kini telah mendunia, dan kegiatan ini sering disandingkan dengan kegiatan lain yang terkait dengan Pekan Seni dan Budaya, bergerak dari satu daerah ke daerah lain di sejumlah wilayah di Indonesia, melibatkan baik pihak pemerintah, murid dan mahasiswa, masyarakat, pengusaha, dan kaum budayawan, cendekiawan, wisatawan, ilmuwan, manajemen hotel, pengelola destinasi wisata, travel agent, dan lain sebagainya. 

Festival Panji Internasional yang terlaksana di Denpasar, tanggal 28 -- 29 Juni 2018, terlahir dari berbagai tahapan atau proses. Uraian di bawah ini menjelaskan sebagian tahapan tersebut.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Festival Panji Nasional tahun 2015 di Kediri. Festival Panji Nusantara tahun 2017 disandingkan dengan Pekan Budaya dan Pariwisata. Festival Panji Internasional tahun 2018 digelar di empat kota besar di Indonesia, juga beberapa kota lain. Berawal dari Denpasar pada tanggal 28 -- 29 Juni 2018, Surabaya tanggal 2 -- 3 Juli 2018, Pandaan, Malang, Kediri, dan Yogyakarta, dan puncaknya akan dilaksanakan di Jakarta pada hari Selasa,  10 -- 11 Juli 2018, dengan pagelaran seni pertunjukan, pameran dan seminar internasional di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan merdeka Selatan, Jakarta.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Menurut Henri Nurcahyo, berbagai aktivitas terkait Budaya Panji dapat dilaksanakan dalam bentuk Pergelaran Seni, yang Pertama, melalui Festival, salahsatunya seperti Festival Panji Internasional di Thailand pada bulan Maret 2013, Festival Topeng Internasional di Solo tahun 2014, Festival Panji di Blitar semenjak tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017. Karnaval Topeng di Malang dan Kediri. Festival Panji Nusantara di bantaran Kali Brantas Kediri tahun 2015. Festival Panji Pulang Kampung di Kediri tahun 2016, dengan kegiatan Lomba Lukis Wayang Beber Bertema Panji.

Kedua, Aktivitas terkait Budaya Panji juga bisa berupa Seminar, seperti Kajian Ilmiah di Universitas Merdeka di Malang, Pesamuan Budaya Panji di Trawas tahun 2008, Festival Panji Nusantara tahun 2011 di ISI Yogya, Seminar Nasional di Disparda Jawa Timur 2016, Seminar Sastra Panji di Kediri terkait Festival Panji Nusantara tahun 2017.

Ketiga, Aktivitas terkait Budaya Panji juga bisa berupa Literasi, yaitu penerbitan buku. Buku yang pertama terbit terkait Budaya Panji oleh Dewan Kesenian Jawa Timur (2009), berjudul Konservasi Budaya Panji, dengan editor Henri Nurcahyo, rangkuman dari beberapa makalah saat Seminar. Novel berjudul Rara Anggraeni oleh Damar Shasangka yang terbit tahun 2016. Novel Candra Kirana oleh Ayip Rosidi yang terbit tahun 2008.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun