Ke empat, membangun Monumen atau Tugu Peringatan. Ke lima, melakukan berbagai upaya terkait Ekonomi Kreatif. Seperti Komik tentang Panji, membuat baju Kaus bertema Panji. Ke enam, melakukan berbagai Kajian Akademis. Ke tujuh, melakukan Jelajah Budaya, Napak Tilas, Penelitian, Menelusuri Silsilah. Ke delapan, membentuk Jaringan Kerja (Networking).
Dan. Festival Panji Internasional 2018 ini juga menjadi semacam kado bagi Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro yang berulang tahun ke 84 tahun, yang jatuh pada tanggal 22 Juni 2018. Beliau selaku Menteri Pendidikan pada era Kabinet Pembangunan VI di saat pemerintahan Presiden Suharto. Beliau telah memperlihatkan bahwa di usia yang tidak lagi muda namun tetap bisa memberi motivasi, menjadi teladan bagi banyak orang, untuk terus berkarya, mempersatukan banyak perbedaan pandangan, menghasilkan berbagai hal positif bagi negeri Indonesia.
Pande Wayan Suteja Neka menjelaskan bahwa pada Pameran terkait Festival Panji Internasional 2018 ini, beliau menyertakan dua bilah keris untuk dipamerkan, berasal dari Museum Keris Pande Wayan Suteja Neka. Yakni Keris yang memiliki sor-soran / pangkal bilah dengan Simbol Panji, serta satu lagi keris yang danganan / handle / pemegangnya memiliki figur Ratu Ratmaja dengan Gelung Panji.
Sungguh beruntung bisa mengikuti kegiatan ini, karena bisa menyaksikan dan terlibat langsung pada kegiatan Panji, yang memperlihatkan kebudayaan adi luhung dari Indonesia, Kamboja, dan Thailand, bahkan menari bersama para budayawan dan cendekia yang terlibat pada kegiatan ini.
http://www.galamedianews.com/parbud/190990/panji-kado-ulang-tahun-ke84-wardiman-djojonegoro.html
http://budayapanji.com/informasi/?p=536