Panji sinonim dengan pataka, pusaka. Panji memiliki arti kebesaran, kebanggaan, sesuatu yang agung, yang dihormati oleh suatu daerah, sebagai sesuatu yang asli Indonesia. Panji merupakan Genius Local Wisdom, Kebudayaan Luhur yang sungguh Adiluhung, yang telah bergulir semenjak nenek moyang, dan patut kita hargai, karena tanpa budaya leluhur kita tidak akan menjadi seperti ini adanya.
Gerak Panji bergulir menjadi upaya membangkitkan, merawat dan mengembangkan berbagai ragam pusaka budaya yang mencakup budaya yang bisa terlihat atau terukur (tangible), maupun budaya yang tidak terlihat atau terukur (intangible). Seperti misalnya Cerita Panji. Cerita Panji adalah sebuah Pusaka Budaya yang popular pada masa Majapahit, menyebar ke berbagai daerah dan Negara-negara Asia Tenggara.Â
Cerita Panji bukan semata cerita romantika Panji Asmarabangun dengan Dewi Sekartaji, namun memiliki banyak aspek menarik untuk dikaji. Banyak dongeng yang mengisahkan Cerita Panji.
Wardiman Djojonegoro bergerak memprakarsai beberapa pertemuan dengan budayawan Panji di Jawa Timur, dan lahir sebutan Gerak Panji (Henri Nurcahyo). Bahkan, audiensi dengan Dirjen Kebudayaan pada tanggal 15 Juni 2016, menjadi titik awal perencanaan Festival Panji Internasional pada tahun 2018. Maka, Festival Panji Indonesia memiliki arti Festival yang terkait dengan budaya luhur suatu daerah asli yang dibanggakan, budaya yang diagungkan masyarakat, dijaga dan dirawat sepenuh makna, disucikan, dianggap  bagian penting dari sejarah perkembangan daerah tersebut.Â
Festival Panji Internasional yang terlaksana di Denpasar, tanggal 28 -- 29 Juni 2018, terlahir dari berbagai tahapan atau proses. Uraian di bawah ini menjelaskan sebagian tahapan tersebut.
Kedua, Aktivitas terkait Budaya Panji juga bisa berupa Seminar, seperti Kajian Ilmiah di Universitas Merdeka di Malang, Pesamuan Budaya Panji di Trawas tahun 2008, Festival Panji Nusantara tahun 2011 di ISI Yogya, Seminar Nasional di Disparda Jawa Timur 2016, Seminar Sastra Panji di Kediri terkait Festival Panji Nusantara tahun 2017.
Ketiga, Aktivitas terkait Budaya Panji juga bisa berupa Literasi, yaitu penerbitan buku. Buku yang pertama terbit terkait Budaya Panji oleh Dewan Kesenian Jawa Timur (2009), berjudul Konservasi Budaya Panji, dengan editor Henri Nurcahyo, rangkuman dari beberapa makalah saat Seminar. Novel berjudul Rara Anggraeni oleh Damar Shasangka yang terbit tahun 2016. Novel Candra Kirana oleh Ayip Rosidi yang terbit tahun 2008.