Yayasan ini berdiri semenjak Hari Selasa, 1 Oktober 2013, dengan para pendiri : Â Ida Pandhita Mpu Jayawijaya Ananda, Putu Gede Raka Adnyana, Ngurah Pratama Citra yang kini bergelar Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kerthananda, Wayan Kantha Adnyana, Wayan Sukarma, Ketut Kinog, dan Ida Bagus Adnyana. Para Penasehat dan Pengawas adalah Ida Pandhita Mpu Jayawijaya Ananda, Putu Gede Raka Adnyana, Wayan Sukarma, dan Gusti Putu Karep.
Ketua I yang membidangi Urusan Dharma Agama adalah Nyoman Matra, dengan anggota Bidang Tattwa: Tiwi Etika dan Nyoman Suharta, Bidang Susila: Komang Susila, dan Bawa, Bidang Acara: Vajra Satva dan Jarot Widhi, Bidang Kelembagaan: Putu Dana dan Gede Artha, Bidang Sraddha Bhakti: Ida Bagus Putra dan Wayan Seni Arsana,
Ketua II yang membidangi Urusan Dharma Negara adalah Ngakan Nyoman Kutha Pariartha, dengan anggota Bidang SDM: Edi Susilo dan Putu Liongs, Bidang Hukum dan Ekonomi: Ida Bagus Putu Susena, Bidang Organisasi: Wyat Geniten dan Dhanu Wijaya, Bidang IT: Ketut Susila dan Putu Sugiharta, Bidang LN: Nyoman Sudiana, Saptana, dan Yogi Iswara.
Susunan Dewan kepengurusan ini masih dilengkapi dengan Koordinator Yayasan Jaringan Hindu Nusantara Utusan dari Berbagai daerah, Seperti Dino Pranoto dari Palangkaraya, Nipung Bulu dan Martin Riung dari Barito Timur, Habibi dan Ketut Suprayitna dari Murungraya, Ketut Fourent Kusamba dari Katingan (Kal-Teng). Sukono Kardimin dari Lampung. Oka Suyasa dari Klungkung, Nengah Sudana dari Tabanan, Gede Marayana dari Singaraja, Ida Bagus Anggapurana Pidada dari Karangasem, Sri Guru dari Bangli, Pan Dana dari Badung, Romo Poniman dari Banyuwangi, Wayan Moel dari Malang, Viant dari Tengger, Wayan Sudarma dari Surabaya, Hismudiati Mubadi dari Sidoarjo, Hartin Kasah Subroto dari Tulungagung, Slamet Prawiro dari Solo, Andri Asanto Mahendra Jawane dari Semarang, Guru Rakanadi dari Cikarang, Dewa Sanisca dari Jakarta, IGAI Puspadiani dari Bekasi, Wayan Coeklexz dari Cilegon, Nyoman Marheni dari Bandung, Sudharma Yamko dari Maluku, Nengah Sumendra dari Sulawesi Tengah, Gentha Apritaura dari Lombok, Agus Mahasaputra dari Papua, Agung Parwati dari India, Aryani Willems dari Jerman, Ketut Janssen dari Belanda, Vedanta Yoga dari Jepang.
Yayasan Jaringan Hindu Nusantara memiliki Visi: "Hindu Nusantara yang ber Bhineka Tunggal Ika menjunjung tinggi nilai -- nilai local genius dan nilai -- nilai Hindu yang universal"
Misi :
1. Menyebarkan keberadaan umat Hindu di seluruh nusantara melalui media IT maupun kunjungan sosial (Dharma Yatra)
2. Meningkatkan pemahaman pengetahuan umat Hindu secara Tattwa, Etika, dan Ritual, baik melalui media Forum Dharma Tula (FDJHN) maupun kunjungan sosial (Dharma Yatra) dan Dharma Wacana langsung ke lokasi kantong umat Hindu.
3. Membangun dan memperkuat Jaringan Hindu sebagai basis koordinasi di seluruh nusantara, melalui koordinator wilayah masing -- masing.
4. Melindungi dan memproteksi umat dari segala intimidasi, diskriminasi, dan upaya konversi yang dapat merongrong keutuhan Hindu di nusantara.