Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adrianus Wilhelmus Smit, Pande Wayan Suteja Neka dan Makna Sahabat Sejati

11 April 2016   00:10 Diperbarui: 13 April 2016   04:00 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smit menerima anugrah seni "Dharma Kusama" dari Pemerintah Propinsi Bali pada tahun 1992, sebagai penghargaan atas pengabdian seni yang telah dilakukan, kepedulian terhadap masyarakat Bali dalam mengajar seni lukis dan seni patung, juga prestasi yang sangat menonjol dalam bidang seni dengan banyaknya hasil karya seni. Pada tahun 1992 juga, ia menerima penghargaan seni "Wija Kusuma" dari Pemerintah Kabupaten Gianyar. Selain itu, ia pernah mendapat anugrah “Lempad” dari Nyoman Gunarsa, pemilik Museum Seni Lukis Klasik Gunarsa, bekerja sama dengan Sanggar Dewata Indonesia.

Pada tahun 1994, Pande Wayan Suteja Neka mendirikan Paviliun Arie Smit di salah satu bagian Museum Seni Neka, untuk memamerkan hasil karya seni beliau dan karya seni para seniman kontemporer Bali lainnya. Karya seni Arie Smit juga dikoleksi oleh berbagai museum Bali di Denpasar, termasuk pula Museum Penang, di Malaysia. Karya seni beliau dipamerkan di berbagai tempat, seperti Singapura, Honolulu, Tokyo. 

Arie Smit meninggal, di Rumah Sakit Puri Raharja, Denpasar, 23 Maret 2016, 23 hari jelang hari ulang tahunnya yang ke seratus., didampingi sahabat karibnya, Pande Wayan Suteja Neka….. Sahabat sejati adalah sahabat yang saling menguatkan dan berjalan dengan tulus.

[caption caption="Keris dan Suteja Neka"]

[/caption]

[caption caption="sahabat"]

[/caption]

Referensi:

1. Pande Wayan Suteja Neka | 2. Biogragi Neka Art Museum | 3. Merah Putih Budaya | 4. Wikipedia | 5. Suteja Neka & Sudarmaji (1995). Arie Smit. Koes Artbooks.  | 6. Ruud Spruit (1997). Artists on Bali: Nieuwenkamp, Bonnet, Spics, Hofker, Le Mayeur, Arie Smit. Pepin Press.  | 7. Arie Smit (2000). Arie Smit: The enchanting tropics. Rudolf Studio.  | 8. Amir Sidharta (2002). 'Vibrant' Arie Smit. Hexart Pub.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun