Mohon tunggu...
Santi Agustina
Santi Agustina Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 2 Tanah Putih

Ketua Komunitas MGMP Fisika Kabupaten Rokan Hilir Guru Penggerak angkatan 7 Guru Mata Pelajaran Fisika Pendidikan terakhir S2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Disiplin Positif Menciptakan Budaya Positif

23 Desember 2022   22:08 Diperbarui: 23 Desember 2022   22:45 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah memahami ke arah mana akar masalah itu terbentuk maka kita dapat dengan mudah pula mengarahkan peserta didik akan nilai-nilai apa yang semestinya ia lakukan agar tidak terjadai keslahan-keslahan yang sama. Disni kita sekaligus berdiksusi tentang bagimana solusi agar kesalahan itu semestinya tidak terjadi. Pendidik menawarkan pilihan-pilihan pada peserta didik agar, mereka menemukan sendiri solusi yang paling tepat agar kesalahan itu tidak terulang lagi.

Adanya pemahaman-pemahaman tentang serangkaian displin positif tentu akan membawa perubahan dalam penumbuhan kesadaran dalam setiap peserta didik yang berujung pada budaya positif. Dengan terwujudnya budaya positif di lingkungan sekolah maka keterampilan abad 21 akan terwujud.  Murid akan memiliki keterampilan berfikir kritis, memecahkan suatu masalah, kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, kemampuan mengobservasi, kreatif dan inovatif.

Keterampilan-keterampilan ini sangat mutlak diperlukan dalam menghadapi Era Society 5.0 yang mengkolaborasikan kecerdasan manusia dan Artificial Intelegency (AI) sebagai aset utama transformasi peradaban yang bernilai kemanusiaan. Itulah sebabnya, Implementasi Kurikulum  Merdeka (IKM) lebih menitik beratkan pada 6 pilar Profil Pelajar Pancasila sebagai titik fokus tujuan kurikulum pendidikan. Manusia harus bisa mengimbangi kemajuan teknologi sebagai hasil dari pemikiran manusia itu sendiri.

Kita tidak bisa membendung arus perubahan teknologi yang begitu cepat yang datang dari negara-negara luar secara global. Sebagai bangsa yang berdaulat tentu kita harus memiliki kemampuan sendiri dalam mengimbangi kemajuan teknologi yang telah berintegrasi dalam semua sendi-sendi kehidupan kita, baik itu bidang ekonomi, pendidikan, agama, budaya bahkan filosofi-filosofi yang bisa mempengaruhi kelestarian bangsa ini. Sekali lagi saya utarakan, ini bukan masalah bisa atau tidak, tetapi ini tentang pilihan kita, mau atau tidak? 

           

Daftar Pustaka

Emron, Yohny, Imas, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia -- Strategi dan perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi. Bandung, Alfabeta.

Hude, Darwis, 2006. Emosi. Jakarta, Erlangga.

Khavari, Khalil, 2006. The art of happiness, Mencipta kebahagiaan dalam setiap keadaan. Jakarta, Serambi Ilmu Semesta.

Maulana, Heri, D.J, 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Norton, M. Scott, 2008.  Human Resourcess Administrartion for educational ledaers. California, Sage Publications Inc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun