Bagi Penulis pribadi berpandangan justru apa yang kita perlu seksama perhatikan ialah apakah sebagai Muslim sudah gemar membaca Al Qur'an? Apakah sebagai Muslim sudah mengamalkan isi yang ada di dalam Al Qur'an?
Hal itu yang menurut Penulis sebagai umat Muslim pertanyakan dalam hati kita masing-masing. Betul kok Indonesia adalah negara dengan penduduk umat Muslim terbesar di dunia, betul kok bahwa di Indonesia masih banyak pesantren yang menciptakan baik santri santriwati yang berahlak. Tetapi apakah itu semua cukup?
Di sisi lain tak jarang kita melihat kitab suci Al Qur'an hanya menjadi pajangan di bilik buku, tak jarang kita lihat orang yang lalai akan rukun Islam, tak jarang kita lihat bocah-bocah yang berucap kata kotor dalam keseharian, tak jarang kita melihat muda mudi yang prilaku layaknya pasangan suami istri, kejahatan merajalela dan kian sadis, korupsi bak layaknya sebuah hobi di negeri ini, dan segala macam keburukan lainnya. Apakah kita buta akan hal ini semua?
Jadi apa yang Penulis tekankan dari artikel ini ialah bahwa ada hal yang lebih urgensi yang perlu kita perhatikan sebagai umat yaitu prihal masalah akhak. Dan sebagai Muslim kita tahu bahwa dalam membentuk ahlak tidak hanya fokus pada pembelajaran di luar seperti di sekolah maupun madrasah saja, tetapi juga dalam keluarga yaitu peran orangtua yang saleh untuk mendidik dan menciptakan anak yang saleh salehah salah satunya dengan membudayakan mereka gemar membaca Al Qur'an.Â
Satu hal yang pasti dan Penulis yakini bahwa Al Qur'an tidak akan pernah luntur akan keistimewaannya karena ia turun dari dzat segala Maha yaitu Allah Swt. Oleh karenanya sebagai umat Muslim maka kita wajib menjaga, merawatnya, membudayakan gemar membaca, dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari serta menjadi uswatun hasanah bagi semua. Kesemua itu adalah upaya sebagai Muslim bersyukur atas rahmat dan nikmat yang Allah Swt berikan. Semoga Allah Swt memberikan perlindungan, hidayah, dan ampunan bagi kita semua.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H