Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Andai Indonesia Bukan Dijajah Belanda

11 Agustus 2020   10:49 Diperbarui: 17 Agustus 2020   23:08 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merujuk kepada makna dari kata penjajahan adalah proses untuk menguasai suatu wilayah. Dalam konteks negara menjajah yang dimaksudkan ialah dimana suatu koloni menginvasi koloni di suatu wilayah dengan tujuan berkuasa, apakah itu untuk membentuk pemerintahan, mengambil sumber daya, dan lain sebagainya.

Dalam proses menginvasi sebuah wilayah tidak ada istilah mudah, butuh kekuatan, butuh tekanan, butuh strategi agar dapat menang. Dengan kata lain, tidak ada istilah yang namanya penjajahan itu enak. Sejarah mencatat penjajahan suatu wilayah selalu diikuti dengan penindasan.

Lalu pertanyaannya apa yang membedakannya. Mengapa nasib Indonesia berbeda halnya dengan negera-negara maju jajahan Inggris?

Apa yang membedakan permasalahannya bukan kepada siapa atau negara mana yang menjajah, melainkan komitmen dari masing-masing negara setelah mereka meraih kemerdekaan.

Ketika suatu negara merdeka, ada proses pembelajaran dari derita yang mereka alami ketika dijajah bahwasanya setelah merdeka maka mereka akan berusaha menjadi sebuah bangsa yang maju dan besar, bangsa yang dapat mandiri, bangsa yang dapat menentukan nasibnya sendiri, dan bangsa yang adil dan dapat mensejahterakan rakyatnya.

Keinginan tersebut bukan sekadar cita-cita atau sekadar janji di mulut, tetapi sebuah tekad kuat dibarengi oleh usaha untuk merealisasikannya.

Lantas pertanyaannya, apakah selama 75 tahun negeri ini merdeka kita sudah melakukan itu semua? Karena bilamana dipikir seksama bangsa ini bukan berpikir untuk maju melainkan negeri ini hidup dibayang-bayangi oleh kelamnya masa lalu.

Indonesia kerap kali mengingat sejarah bukan sebagai pembelajaran untuk menjadi negara maju, tetapi untuk mengorek-ngorek kejelekan masa lalu yang digunakan untuk menjegal bangsa ini dan sebab mengapa Indonesia kerap kali tertinggal dibandingkan negara maju lainnya.

Jadi pada intinya permasalahan utama bangsa ini kenapa tidak maju-maju bukan kepada negara mana yang menjajah Indonesia, tetapi kepada pola pikir kita sebagai bangsa Indonesia. 

Apakah kita sebagai bangsa yang merdeka ataukah kita hanya berpura-pura sudah merdeka. Semoga momentum 75 tahun Indonesia merdeka menjadikan sarana agar bangsa ini tidak hidup bak layaknya kalimat katak dalam tempurung, menjadikan momentum kemerdekaan sebagai batu lompatan meraih mimpi para pahlawan berjuang meraih kemerdekaan.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi.Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun