Merujuk kepada makna dari kata penjajahan adalah proses untuk menguasai suatu wilayah. Dalam konteks negara menjajah yang dimaksudkan ialah dimana suatu koloni menginvasi koloni di suatu wilayah dengan tujuan berkuasa, apakah itu untuk membentuk pemerintahan, mengambil sumber daya, dan lain sebagainya.
Dalam proses menginvasi sebuah wilayah tidak ada istilah mudah, butuh kekuatan, butuh tekanan, butuh strategi agar dapat menang. Dengan kata lain, tidak ada istilah yang namanya penjajahan itu enak. Sejarah mencatat penjajahan suatu wilayah selalu diikuti dengan penindasan.
Lalu pertanyaannya apa yang membedakannya. Mengapa nasib Indonesia berbeda halnya dengan negera-negara maju jajahan Inggris?
Apa yang membedakan permasalahannya bukan kepada siapa atau negara mana yang menjajah, melainkan komitmen dari masing-masing negara setelah mereka meraih kemerdekaan.
Ketika suatu negara merdeka, ada proses pembelajaran dari derita yang mereka alami ketika dijajah bahwasanya setelah merdeka maka mereka akan berusaha menjadi sebuah bangsa yang maju dan besar, bangsa yang dapat mandiri, bangsa yang dapat menentukan nasibnya sendiri, dan bangsa yang adil dan dapat mensejahterakan rakyatnya.
Keinginan tersebut bukan sekadar cita-cita atau sekadar janji di mulut, tetapi sebuah tekad kuat dibarengi oleh usaha untuk merealisasikannya.
Lantas pertanyaannya, apakah selama 75 tahun negeri ini merdeka kita sudah melakukan itu semua? Karena bilamana dipikir seksama bangsa ini bukan berpikir untuk maju melainkan negeri ini hidup dibayang-bayangi oleh kelamnya masa lalu.
Indonesia kerap kali mengingat sejarah bukan sebagai pembelajaran untuk menjadi negara maju, tetapi untuk mengorek-ngorek kejelekan masa lalu yang digunakan untuk menjegal bangsa ini dan sebab mengapa Indonesia kerap kali tertinggal dibandingkan negara maju lainnya.
Jadi pada intinya permasalahan utama bangsa ini kenapa tidak maju-maju bukan kepada negara mana yang menjajah Indonesia, tetapi kepada pola pikir kita sebagai bangsa Indonesia.Â
Apakah kita sebagai bangsa yang merdeka ataukah kita hanya berpura-pura sudah merdeka. Semoga momentum 75 tahun Indonesia merdeka menjadikan sarana agar bangsa ini tidak hidup bak layaknya kalimat katak dalam tempurung, menjadikan momentum kemerdekaan sebagai batu lompatan meraih mimpi para pahlawan berjuang meraih kemerdekaan.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi.Terima kasih.