Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Artikel Utama

Reinkarnasi Industri Kreatif Gim

21 Februari 2020   15:03 Diperbarui: 21 Februari 2020   20:52 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda kenal permainan Zuma Marble, Tetris, Sonic, Mario Bros, dan berbagai gim-gim jadul yang pernah Anda mainkan sebelumnya? Coba cek di internet maupun di gim store smartphone Anda dari list gim-gim tersebut. Jangan heran bilamana gim-gim itu hadir kembali walau ada beberapa dengan wujud lamanya. 

Apakah membosankan? Tidak. Bahkan para pemain tidak segan mengeluarkan budget besar demi gim tersebut, di mana gim-gim saat ini menerapkan "in-app purchases".

Bilamana kita berbicara industri gim maka kita tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi industri gim Tanah Air sangat jauh tertinggal. Namun bukan berarti dengan kita tertinggal kita tidak bisa bangkit untuk mengejar.

Pada kenyataannya, jika industri gim tanah air mau berkembang lebih maju maka penulis sarankan mengapa tidak mengembangkan suatu gim di mana memiliki konsep serupa.

Sebagai gambaran, Anda tahu Counter Strike? Gim bergenre 1st action shooting pada hakikatnya merupakan gim sederhana di mana para pemain saling beradu dalam mode peperangan agar menang. Sederhana bukan?

Akan tetapi coba kita lihat dengan scope besar. Bagaimana sederhananya gim tersebut diimplementasikan kepada gim-gim lain bergenre sama, contoh seperti Call of Duty Mobile, PUBG, Free Fire, dan lain sebagainya.

Konsepnya serupa! Tetapi coba Anda perhatikan seksama berapa jumlah penggunanya. Jutaan dan melingkupi seluruh wilayah di muka bumi ini. Kenapa bisa demikian? Faktor perkembangan teknologi, salah satunya dengan hadirnya "internet" memungkinkan cakupan untuk mengeruk keuntungan lebih besar.

Lebih jauh dari itu, industri gim kini sudah memasuki level baru yaitu "sportaintment". Di mana gim bukan lagi fokus pada sarana hiburan, tetapi kini dipertandingkan dalam event-event besar, seperti pada Asian Games 2018 lalu maupun event-event akbar bertajuk gim.

Mereka yang memiliki keahlian di bidang gim masing-masing kini berlabel "atlet eSports" dan diperlakukan layaknya karyawan. Profesi komentator pun tidak hanya merujuk pada event olahraga tetapi kini ada komentator di bidang gim, dan masih banyak perkembangan lainnya.

Apa yang ingin penulis sampaikan bahwasanya industri kreatif memiliki prospek yang besar di masa depan. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, industri kreatif ini akan berevolusi terus dan terus. Alangkah sayang bilamana prospek yang begitu besar itu tidak diikuti dengan perkembangan industri kreatif di Tanah Air.

Semoga hal ini menjadi inspirasi dan ide untuk negeri ini bangkit bahu membahu agar industri kreatif Tanah Air lebih maju. Demikian artikel penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun