Dalam buku Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan prihal keselamatan dan kenyamanan ini pun sebenarnya telah disinggung, dimana fasilitas pejalan kaki harus dipasang pada lokasi-lokasi dimana pemasangan fasilitas tersebut memberikan manfaat yang maksimal, baik dari segi keamanan, kenyamanan ataupun kelancaran perjalanan bagi pemakainya. Bahkan hal tersebut diperjelas dimana bangunan pelengkap harus cukup kuat sesuai dengan fungsinya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki.
Secara logis pencopotan atap JPO dapat mengurangi fungsi JPO sehingga tidak maksimal dan mengurangi kenyamanan bahkan keselamatan bagi penggunanya.
Sebagai gambaran jika kondisi cuaca panas maupun turun hujan maka si (pejalan kaki) pengguna JPO akan mengalami kendala. Dengan ditiadakan atap dapat menyebabkan orang enggan menggunakan JPO dan memungkinkan mereka akan memilih resiko menembus keramaian kendaraan bermotor.Â
Kemudian dengan ditiadakannya atap maka dengan jelas dapat mengurangi sisi keamanan JPO apabila dihadapkan dengan kondisi hujan dimana jalan tapak pada JPO akan basah dan licin, hal ini tentunya dapat membahayakan bagi si pengguna.
Dari penjabaran diatas maka tidaklah mengherankan bilamana segelintir publik mempertanyakan keputusan Anies mencopot atap JPO tersebut. Mengapa Anies mengedepankan JPO agar lebih instagramable dan mengesampingkan sisi keamanan dan kenyamanannya?Â
Penulis pun bertanya-tanya apakah tidak ada lagi spot-spot instagramable yang lain dari kawasan Sudirman? Area Sudirman itu apakah kawasan bisnis atau taman hiburan? Apakah tidak ada permasalahan Jakarta yang lebih penting untuk dicarikan solusinya? Apakah persoalan pencopotan atap JPO ini sekadar pengalihan agar publik tidak terus menerus membahas carut marut anggaran DKI Jakarta?
Penulis berharap Pak Anies Baswedan agar belajarlah berbuat dengan cara mendengarkan opini publik warga Jakarta. Sekiranya pula mohonlah agar jajaran dibawahnya berani bersuara dan jangan berdasarkan ABS (Asal Bos Senang). Jangan hanya berbuat mengedepankan ego semata karena seperti kata Pak Anies bahwa Jakarta milik bersama, bukan malah jadi pelampiasan ego seorang. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H