Kenapa demikian, wong urusan siapa yang diundang ke Istana waktu ultah Kompasiana saja (Penulis rada lupa yang ke berapanya) bisa jadi ribut. Hal kecil di Kompasiana tidak bisa disangkal dapat mempengaruhi mood dalam menulis.Â
Lepas dari alasan banyaknya platform baru dan lain sebagainya, coba kita hitung berapa banyak rekan-rekan Kompasianer yang tak nampak lagi.
Mungkin tak sedikit bertanya-tanya, apakah award yang Penulis idekan yakin tidak akan berpotensi polemik di kemudian hari? Hal itu tetap memungkinkan, setuju atau tidak setuju itu sesuatu hal yang lumrah, lebih lagi kita bersama (Kompasianer) hidup di satu atap bernama Kompasiana.Â
Bahkan kalau ada Kompasianer yang memiliki ide brilian untuk kebaikan Kompasiana, kenapa tidak dikemukakan saja disini. Tak apa bukan bilamana kita ingin mempercantik rumah kita bersama ini?
Rookie of The Year atau apalah namanya itu nantinya yaitu award yang ditujukan kepada Kompasianer "baru" yang aktif dan membuahkan artikel-artikel berkualitas di Kompasiana, titik.Â
Bagaimana penilaiannya? Kompasiana punya data kan, maka performance Kompasianer baru akan dilihat terlebih dahulu sebagai proses seleksi awal. Dari situ barulah penyeleksian tahap lanjut dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas artikel yang mereka telurkan.Â
Mungkin untuk lebih proporsionalnya, Kompasiana meminta pihak ketiga yang kompeten dalam hal tulis menulis untuk menilai siapa yang layak mendapatkan award tersebut.
Pertanyaan selanjutnya yaitu tujuannya apa? Anda-anda Kompasianer baru tentu pernah bertanya-tanya, untuk apa saya menulis di Kompasiana bukan? Ya bagi Penulis sudah sepatutnya Kompasiana juga mengapresiasi pendatang-pendatang baru di Kompasiana dengan mengistimewakan mereka dengan sebuah award yang bisa mereka banggakan kelak.
Dengan adanya award ini maka Penulis berharap akan muncul-muncul secara signifikan tidak hanya Kompasianer baru dan memotivasi mereka para Kompasianer baru untuk giat dalam menulis, melainkan pula membudayakan untuk menelurkan artikel-artikel yang senantiasa mengutamakan kualitas bukan sensasi.
Mohon maaf bilamana Penulis begitu cerewet, bahkan mungkin nama Penulis sudah bising di telinga para admin Kompasiana karena kerjanya hanya komplain dan komplain.Â
Terserah apapun itu penilaiannya, bagi Penulis ini sekadar masukan dan kepedulian Penulis terhadap perkembangan Kompasiana yang sudah Penulis anggap sebagai rumah. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.