Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianer Rookie of The Year?

25 Oktober 2019   07:52 Diperbarui: 25 Oktober 2019   09:14 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika gelaran balap MotoGP ada istilah "Rookie of The Year", mengapa hal tersebut perlu kiranya diadakan di Kompasiana? Semisal Kompasianer Rookie of The Year atau penamaan lainnya yang sekiranya artinya bermakna. 

Ya sekilas ide Penulis itu muncul menanggapi kabar Kompasiana berencana memperkenalkan award baru dengan nama "Best Performance Awards" merujuk artikel berjudul "Tahun ke-11 dan Berkompromi dengan Value Proportion" oleh COO Kompasiana Nurulloh.

Singkatnya Best Performance Award ditujukan kepada Kompasianer yang dalam kurun waktu satu tahun aktif membuat konten, memperoleh label konten utama dan pembaca terbanyak.

Penulis tahu diri bahwa posisi Penulis hanyalah seorang Kompasianer yang tugasnya yaitu berkontribusi dengan melahirkan konten di Kompasiana. Namun jujur saja Penulis merasa keberatan apabila Best Performance Award benar-benar diterapkan.

Bagi Penulis pribadi, boleh jadi adanya Best Performace Award merupakan bentuk apresiasi Kompasiana kepada Kompasianer aktif dan berkontribusi paling baik diantara Kompasianer-kompasianer lainnya. 

Akan tetapi menurut Penulis penilaian award berdasarkan berapa banyak konten, memperoleh label konten utama dan pembaca terbanyak selama setahun menjadi sesuatu yang ambigu dan subjektif.

Boleh jadi Kompasiana berasumsi bahwa kami punya "data" performace dari masing-masing Kompasianer selama setahun. Lantas pertanyaannya bagaimana objektif penilaiannya?

Sebagai gambaran, ada seorang Kompasianer rajin membuahkan artikel akan tetapi artikelnya jarang Headline maupun sepi pembaca. Kemudian lagi, ada seorang Kompasianer dimana artikelnya langganan menjadi Headline dan ramai pembaca akan tetapi ia sesekali menulis artikel di Kompasiana. 

Lalu ada lagi, Kompasianer yang jarang menulis, jarang artikelnya Headline, akan tetapi jumlah pembacanya bisa melebihi total jumlah pembaca Kompasianer yang bertahun-tahun aktif di Kompasiana.

Kalau kasusnya seperti diatas, bukannya hal ini bakalan menjadi buah bibir bagi para Kompasianer. Kenapa tidak komitmen dengan award-award yang sudah ada? Kalaupun ada penambahan award maka kenapa tidak membuat award yang kiranya minim berpotensi menjadi polemik? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun