Masih jua gemuruh hidup datang dalam rupa gilotin
Meskipun harta tahta sanggup kukangkangi
Sanggup kumaini
Tapi mana bahagia itu Tuhan
Rutinitas absurd, jemu menunggu jemu menggangu
Penyakit keparat, membuat berkarat
Sanggupkah aku menunggu dua tahun lagi,
sementara tiap gerak detik adalah perih
Sementara tiap gerak menit adalah rintih
Aaaargghh aku tak sanggup
Aku tak sanggup menunggu dan menderita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!