“Kalau saya bisa, pasti kamu juga bisa.”
Dia lupa satu hal, kalau setiap orang unik adanya dan setiap orang punya masalah masing-masing. Bahkan kembar identik sekalipun tidak mempunyai karakter yang sama.
Belum lagi dari segi fisik.
Apabila mengatakan bisa dalam hal ini bisa melihat, maka kamu juga bisa melihat, sedangkan lawan bicara seorang yang buta, tentu kalimat saya bisa, maka kamu juga bisa tidaklah cocok.
Bisa kita bayangkan apabila dunia ini isinya cuma guru saja, atau dokter saja, atau insinyur saja, pastilah sangat membosankan!
Dengan berbagai profesi, pastilah hidup akan penuh warna.
Dalam hal ini, saya sebenarnya ingin menjawab empat pertanyaan dari teman saya, sebut saja Paijo (bukan nama sebenarnya) yang dulunya saya anggap sahabat, tapi setelah dia melontarkan pertanyaan diatas, saya sudah tidak menganggapnya sahabat lagi.
Saya sekarang cuma menganggapnya sebagai teman biasa saja.
Apalagi dia melontarkan ke teman saya tanpa sepengetahuan saya, yang juga teman dia dulu di satu atap yang sama, Randi (juga bukan nama sebenarnya).
Randi lalu mengutarakan ke saya perihal empat pertanyaan dari Paijo.
Empat pertanyaan itu adalah: