Di satu sisi mesjid sebagai sebuah pilar penyatu ummat belum mampu dan bisa menjadi lembaga yang menyelesaikan persoalan financial, baru menjadi Mesjid Institusi Pengemis terhadap jamaahnya. Mesjid belum bisa menjadi sebuah institusi yang memproteksi jamaah dan ummat Islam.
Inilah dilemma sebagian dari sebuah rancang kekuatan/impian sering kali terputus dengan kekuatan likuiditas sebagai alat ganti dari daya ungkit materi.
Sering seseorang pada tahapan awal akan mengalami sebuah dinamika financial yang tidak mendukung sebagai sebuah proses muncul sebuah karya.
Namun ketika ia telah mulai bersinar terang menjelang siang maka orang lain hanya mampu berkata:
1. Amat mengangumkan dan tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya, sungguh luar biasa.
2. Pencapaian yang luar biasa, yang hanya sedikit orang yang mampu melakukannya.
3. Kenapa saya dahulu tidak ikut bersamanya ketika ia masih berbentuk dreaming, sungguh menyesal kami menyia-nyiakan.
4. Subhanallah, semoga kamu kuat untuk mewujudkannya, kami hanya mampu membantu dengan do’a.
5. Kenapa dahulu tidak kamu sampaikan kepada saya tentang ini yang akan kamu lakukan?
6. Dahulu kami berprasangka bodoh apa yang engkau sampaikan hanya sebuah kebohongan belaka. Sebuah omong kosong, pekerjaan yang sia-sia, sebuah tragedy kemanusiaan.
7. Dan masih banyak lagi ungkapan lain……
Sang pemenang di lahirkan sebagai sebuah gerakan spiritual, emosional, intelektual dan material untuk mewujudkan visi, filosofi, mission, dari solat yang Allah sampaikan lewat isra’ mi’raj yang menghantarkan sang pemenang.
Kemudian sang pembelajar di lahirkan dari sebuah gerakan pembelajaran dari wahyu alquran di turunkan pada lailatul qadar di bulan amat mulia ramadhon menjadi sebuah gerakan spiritual, emosional, intelektual dan material untuk mewujudkan manusia-manusia ‘ulama/ cendikia/ ulul albab/ soleh jenius.
Semoga mampu menjadi bagian mewujudkan idealita "Kuntum Khairah Ummah" dalam surat Ali Imran 110,
Salam sang pemenang pembalajar
Beberapa Postingan di Muhammad Yunus Full yang melakukan change of brand menjadi
Sang Pemenang Pembelajar
-Muhammad Yunus Full-
Hari ini seperi bening sang air yang muncul dari sebuah mata air kecil di sebuah pengunungan, menelusuri lekuk pengunungan, melewati jurang, singgah di telaga, sungai, danau, dan perkampungan. Perjalanan ini akan bertemu banyak persoalan dan juga sampah-sampah kehidupan, namun ia akan tetap memberikan kehidupan, walau setalah sampai di lautan dan menguap menjadi awan di langit kehidupan ia kembali menjadi hujan
27 Januari jam 7:05
www.muhamadyunus.blogspot.com
www.bmmuzakki.blogspot.com
www.syifaaumumtaz.blogspot.com