Barang tentu, manusia pasti mengejar hal yang sifatnya material. Namun, material itu digunakan untuk menuju kehidupan yang sifatnya lebih tinggi. Mencari kebahagian dari yang terbahagia dan kebaikan dari yang terbaik. Dan kesemuanya tak berwujud, bukan material. Tapi kebutuhan Roh manusia.
Dari mana berangkatnya? dari Wahya atau Jatmika? Itu tergantung manusianya. Yang pasti, keduanya harus terikat kuat, seimbang dan berjalan beriringan. Jika tidak, keputusasaan akan sangat mudah menghampiri diri kita. Terkurung dalam jaring-jaring kepuasaan palsu yang material. Hingga kita lupa memikirkan manusia dan diri kita sendiri. Lupa akan kodrat dan terbuai simbol-simbol yang bertebaran di dunia simulacra.
Frengki Nur Fariya Pratama Seorang pecinta naskah Jawa tergabung di Sradhha Institute, berdikusi sastra di Komunitas Langit Malam. Masih berkutat dengan bangku kuliah di Magister Ilmu Susastra Undip Semarang. Bisa dihubungi di Ig: @frengkifariyapratama email:frengki.criss@gmail.com  fb: frengki cirssz
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI